BeritaIDN, PACITAN-Lestarikan budaya karawitan sekaligus sambut Hari Jadi Ke-277 Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 19 Februari 2022, bocah SD binaan sanggar <span;>Krido Utomo Grunggung tabuh gamelan.
Bisa dibilang caberawet. Meski raga masih terlihat amat kecil, pukulan bocah demi pukulan tampak rampak satu dengan lainnya, nan indah saat didengar.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disparbudpora Pacitan, Djohan Perwiranto, mengatakan saat ini seni krawitan memang kurang diminati kalangan milenial yang fokus dengan perkembanban teknologi.
“Melalui Krido Utomo Grunggung diharapkan menjadi wadah dan penggerak pelestari budaya karawitan di kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan,”katanya.
Sebab dia menilai warisan budaya dari nenek moyang harus tetap terlestarikan dengan baik agar tidak punah. Lebih lanjut Djohan pun mengapresiasi sanggar Krido Utomo Grunggung telah membina dengan sepenuh hati anak-anak.
Sementara, Kepala Desa Gunungsari meminta doa restu kepada semua pihak sanggar budaya Krido Utomo Grunggung mampu eksis mengembangkan dan mengenalkan budaya karawitan kepada anak-anak.
“Sukur-sukur bisa mewarnai disemua daerah, di momentum ini juga, segenap warga Desa Gunungsari mengucapkan selamat ulang tahun Pacitan yang ke-277.
Pacitan tumandang,”ucapnya.
Dia menceritakan bahwa sebetulnya Krido Utomo Grunggung berdiri sejak tahun 2014 lalu. Namun, sekitar tahun 2016 sempat fakum dan dikembangkan kembali sejak tahun 2018.
“Sebenarnya dari 2014 karawitan sudah berjalan dikalangan orang tua. Tapi, sempat sempat berhenti baru mulai tahun 2020 kegiatan dihidupkan kembali dan merangkul kalangan anak agar seni budaya karawitan tidak hilang,”jelasnya.