BeritaIDN, PACITAN – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024), harapan besar mengemuka dari para pelaku usaha wisata di Pacitan. Salah satu tokoh yang angkat bicara adalah Chrismilia Natalia, pelaku usaha wisata yang akrab disapa Cik Nonik. Ia menilai Pacitan memerlukan pemimpin yang berkarakter kuat, toleran, dan memiliki visi jelas untuk memaksimalkan potensi wisata daerah ini.
“Pacitan memiliki beragam potensi wisata, tetapi sejauh ini belum ada greget yang nyata. Tidak seperti Yogyakarta, masyarakatnya sangat sadar potensi wisata sehingga semua pihak bisa panen manfaat bersama,” ujar Cik Nonik saat ditemui pada Rabu (20/11/2024) malam.
Membangun Harmoni dan Kebijakan yang Tidak Tebang Pilih
Menurutnya, pemimpin yang ideal adalah sosok yang mampu menciptakan suasana toleran dan inklusif. Ia menyoroti pentingnya kebijakan yang tidak diskriminatif untuk menjaga keharmonisan masyarakat.
“Kami yang minoritas merasakan betul gesekan di bawah, ada percikan-percikan kecil yang perlu diredam. Pemimpin ke depan harus mampu menjadi perekat, membangun untuk semua, bukan hanya untuk sebagian pihak saja,” tegasnya.
Cik Nonik berharap pemimpin yang terpilih nantinya dapat memperhatikan kebutuhan semua elemen masyarakat, terutama dalam hal pengembangan pariwisata yang dapat memberikan dampak ekonomi luas.
Keberlanjutan Program Jadi Kunci
Ia juga menyoroti pentingnya kesinambungan program yang telah berjalan. Menurutnya, pengelolaan wisata yang efektif hanya dapat dicapai jika kebijakan tidak sering berubah setiap kali ada pergantian pemimpin.
“Program yang sudah ada sebaiknya dilanjutkan dan difokuskan, bukan gonta-ganti kebijakan setiap ada pergantian pemimpin. Ini penting agar pengelolaan wisata bisa berjalan lebih efektif,” tambah Cik Nonik.
Pacitan, yang dijuluki Kota 1001 Gua, memiliki kekayaan wisata alam seperti pantai, gua, hingga seni budaya lokal yang menurutnya belum tergarap secara maksimal.
“Dibutuhkan pemimpin Pacitan yang mau turun ke lapangan, mendengarkan masukan dari masyarakat, dan berkomitmen untuk membangun pariwisata yang berdaya saing tinggi,” jelasnya.
Promosi Digital dan Inovasi Pariwisata
Senada dengan Cik Nonik, pegiat wisata dari Kecamatan Pringkuku, Dwi, juga mengemukakan pandangannya. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam promosi wisata, terutama melalui platform digital, untuk menarik pengunjung dari luar daerah.
“Siapapun yang akan memimpin, kami harap ke depan lebih inovatif untuk menaikkan level pariwisata Pacitan supaya lebih dilirik wisatawan,” harap Dwi.
Dengan beragam potensi yang dimiliki, pelaku usaha wisata di Pacitan berharap pemimpin baru dapat mengelola potensi tersebut secara optimal, melibatkan seluruh elemen masyarakat, dan menghadirkan kebijakan yang berkelanjutan.