223 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan Selama Desember 2024

  • Bagikan

BeritaIDN, PACITAN – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro, mengungkapkan bahwa selama Desember 2024, tercatat sebanyak 223 kejadian bencana alam di Kabupaten Pacitan. Bencana tersebut meliputi banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang terjadi di berbagai kecamatan.

“Potensi bencana memang ada di seluruh kecamatan, hanya saja intensitasnya berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat agar selalu waspada,” ujar Radite, Senin (30/12/2024).

Rincian Kejadian dan Dampaknya

Dari laporan yang dihimpun BPBD Pacitan, berikut adalah rincian kejadian bencana di 12 kecamatan:

1. Donorojo: Tidak ada laporan bencana.

2. Punung: Dua kejadian tanah longsor mengancam empat rumah dan satu fasilitas umum.

3. Pringkuku: Empat kejadian tanah longsor mengancam lima rumah.

4. Pacitan: Empat tanah longsor, lima pohon tumbang, dan dua kebakaran dengan total ancaman terhadap 12 rumah.

5. Kebonagung: Lima kejadian yang berdampak pada fasilitas umum dan mengancam enam bangunan.

6. Arjosari: Sebanyak 31 kejadian, termasuk enam pohon tumbang, mengancam 52 bangunan.

Baca juga :  Forum Sinergitas Mahad Aly Al-Tarmasi Pacitan Bahas Isu Patriarki

7. Nawangan: Kecamatan dengan kejadian terbanyak, yaitu 46 bencana yang memengaruhi 59 bangunan.

8. Bandar: Lima kejadian, mengancam lima bangunan.

9. Tegalombo: Sebanyak 29 kejadian, termasuk satu tanah longsor, dengan total 25 bangunan terancam.

10. Tulakan: Melaporkan tujuh kejadian yang mengancam 12 bangunan.

11. Ngadirojo: Empat kejadian yang berdampak pada 11 bangunan.

12. Sudimoro: Empat kejadian dengan ancaman terhadap dua bangunan.

 

Statistik Bencana

BPBD Pacitan mencatat total 193 bangunan dan fasilitas umum terancam akibat bencana ini. Kecamatan Arjosari dan Nawangan menyumbang 63,23 persen dari total kejadian. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materiil dan infrastruktur menjadi perhatian serius.

Kesiapan BPBD Pacitan

Untuk mengantisipasi bencana, BPBD Pacitan menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk menyiagakan personel di pos gabungan. “Kami siapkan pos khusus di kawasan wisata Teleng Ria. Jika dibutuhkan, kami siap bergerak cepat,” kata Radite.

Selain itu, bantuan logistik seperti sembako, terpal, perlengkapan keluarga, dan bantuan sandang telah disediakan di setiap kecamatan. BPBD juga mendapatkan suplai tambahan dari BNPB untuk mendukung operasi darurat.

Baca juga :  Momen Haru Bripka Latip Beri Semangat Pada Kakek Derita Jantung Koroner di Pacitan

Radite mengungkapkan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2025. Masyarakat, khususnya di daerah rawan bencana, diimbau untuk selalu siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

“Kondisi area wisata seperti Pantai Teleng Ria saat ini masih aman. Pengunjung tetap bisa menikmati wisata di Pacitan, asal tetap mematuhi aturan keselamatan dan menghindari aktivitas terlalu ke tengah laut,” imbuhnya.

Imbauan untuk Warga

BPBD Pacitan mengingatkan masyarakat agar selalu waspada, terutama di daerah dengan intensitas bencana tinggi. Kecamatan seperti Arjosari dan Nawangan yang mencatat jumlah kejadian tertinggi perlu perhatian lebih. Namun, kecamatan minim bencana seperti Donorojo pun tetap diimbau untuk siaga.

“Kami standby 24 jam dan telah menyebar personel di semua kecamatan untuk memastikan penanganan cepat,” tegas Radite.

Dengan persiapan ini, BPBD Pacitan berharap dapat meminimalkan dampak bencana dan memastikan keselamatan warga.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *