Penjual Bakso Pasar Minulyo Bertahan di Masa Pandemi PMK, Pembeli Mulai Berhati-hati

  • Bagikan
Pedagang Bakso Yunus, tengah menunjukkan Bakso yang siap disantap oleh Konsumen. (Foto: Heri Nur Cahyono/BeritaIDN)
Pedagang Bakso Yunus, tengah menunjukkan Bakso yang siap disantap oleh Konsumen. (Foto: Heri Nur Cahyono/BeritaIDN)

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda tak hanya memengaruhi pedagang daging, tetapi juga usaha kuliner berbahan baku daging sapi, seperti bakso. Di Pasar Minulyo, pedagang dan pembeli bakso memiliki cerita tersendiri tentang bagaimana mereka beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Candra (26), salah seorang penjual bakso gerobak yang berjualan di Pasar Minulyo, mengungkapkan bahwa meski harga daging sapi belum mengalami kenaikan signifikan dari pemasoknya, ia tetap merasakan dampak PMK. Saat ini, satu porsi bakso masih dijual dengan harga Rp10 ribu rupiah.

“Mau nurunin harga enggak bisa, solusinya ya ditelatenin wae di sini. Ora ketang sedikit-sedikit,” katanya sambil tersenyum, Selasa, 14 Januari 2025.

Menurut Candra, ia tidak kesulitan mendapatkan pasokan daging sapi karena memiliki langganan tetap. “Kalau untuk mendapatkan daging sih masih mudah, karena saya sudah punya langganan sendiri. Jadi, masih amanlah,” tambahnya.

Baca juga :  Saling Mensupport Antar Wilayah Bhabinkamtibmas Bripka Latip Utomo Beri Bantuan Paket Sembako pada Keluarga Derita Tuna Wicara dan Tuna Rungu

Namun, yang menjadi tantangan besar adalah penurunan jumlah pembeli yang cukup drastis dalam beberapa hari terakhir. Candra bercerita bahwa sebelumnya, ia biasa menghabiskan dagangan baksonya sebelum pukul 11.00 WIB. Kini, hingga pukul 15.00 WIB terkadang masih ada sisa.

“Peminat pembeli bakso menurun, terutama lima hari terakhir ini. Mereka takut karena penyakit PMK itu. Kalau sebelum PMK laku 100 porsi lebih, sekarang paling sekitar 90-95 porsi saja,” terangnya.

Kondisi ini juga berdampak pada omzet penjualannya yang menurun. Sebagai solusi, Candra mengurangi porsi penjualan baksonya agar tetap bertahan.

Hal senada juga dirasakan oleh pembeli bakso. Yunus (30), seorang pelanggan bakso di Pasar Minulyo, mengaku lebih selektif dalam membeli bakso sejak munculnya kabar tentang PMK.

Baca juga :  Keren Bhabinkamtibmas Supermen Bripka Latip Terima Penghargaan TRC Perlindungan Perempuan dan Anak RI

“Iya, sejak rame-rame PMK ini saya jadi khawatir untuk membeli daging di pasar, karena takut ada PMK yang lagi ramai sekarang ini,” katanya.

Yunus menambahkan bahwa ia kini tidak sembarangan membeli bakso dan hanya mempercayai penjual langganannya. “Untung sudah punya langganan bakso di pasar, jadi lebih tenang kalau mau beli,” tambahnya.

Di tengah kondisi ini, baik penjual maupun pembeli berharap situasi wabah PMK segera mereda. Pedagang ingin kembali mendapatkan pembeli seperti biasanya, sedangkan konsumen berharap dapat membeli makanan favorit mereka tanpa rasa khawatir. (*)

Penulis: Heri Nur CahyonoEditor: Al Ahmadi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *