Bupati Ponorogo Lepas 20 Mahasiswa UMPo untuk KKN Internasional di Malaysia

  • Bagikan
Pelepasan 20 mahasiswa UMPo sebelum berangkat KKN Internasional di Malaysia. (FOTO: Prokopim)
Pelepasan 20 mahasiswa UMPo sebelum berangkat KKN Internasional di Malaysia. (FOTO: Prokopim)

BeritaIDN, PONOROGO– Sebagai upaya memperluas pengabdian dan jejaring global, 20 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPo) resmi diberangkatkan untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia.

Program yang berlangsung selama 29 hari ini diikuti mahasiswa dari berbagai program studi, termasuk Pendidikan Bahasa Inggris, Ilmu Hukum, PGMI, Ilmu Komunikasi, Manajemen, IPII, dan Ekonomi Pembangunan.

Sebelum keberangkatan, para mahasiswa didampingi 11 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) meminta restu dan dilepas langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita di Pringgitan Rumah Dinas Bupati pada Rabu (22/1/2025)

Dalam sambutannya, Bupati Sugiri menitipkan pesan penting kepada para mahasiswa agar menjadi duta bangsa yang mampu mencitrakan Indonesia secara positif di tingkat internasional.

Baca juga :  Kabar Baik, Ponorogo Resmi Masuk Kota Kreatif Indonesia

“Saya titip citrakan Indonesia seindah mungkin. Semoga pulang dari Malaysia tidak sekadar hebat, tetapi juga berubah mindset-nya dan saling bertukar ilmu pengetahuan,” ujar Sugiri.

Sementara, Ketua Panitia KKN Internasional, Rizal Arifin, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari visi dan misi UMPo dalam mencetak generasi yang peduli sosial dan berwawasan global

“Mahasiswa tidak hanya belajar dan berkontribusi di kancah internasional, tetapi juga membawa nilai luhur budaya Indonesia, khususnya Ponorogo, ke masyarakat Malaysia. Ini langkah strategis untuk meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tinggi dan memperluas jejaring global,” jelas Rizal.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UMPo Rudi Kurnianto mengingatkan mahasiswa untuk menjaga sopan santun serta nama baik kampus dan Ponorogo selama berada di Malaysia.

Baca juga :  Pendapatan Zakat di Ponorogo Tembus Rp7,48 Miliar, Baznas Rayakan HUT ke-24

“Sebagaimana diatur Rasulullah, sopan santun, beradab, dan berakhlakul karimah adalah hal utama. Pegang prinsip ini, insyaallah pengabdian akan sukses. Selain itu, hari ini Reog Ponorogo sudah menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Kalau sampai ditanya soal Reog, kalian harus bisa menjawab dengan baik,” pesannya.

Program KKN Internasional ini diharapkan tidak hanya menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa tetapi juga membawa dampak positif bagi hubungan kerja sama internasional, khususnya antara Ponorogo dan Kuala Lumpur, Malaysia. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *