BeritaIDN, PACITAN – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pacitan menggelar aksi damai bertepatan dengan pelantikan bupati dan wakil bupati Pacitan periode 2025-2030.
Aksi yang berlangsung pada Kamis (20/2/2025) pukul 10.40 WIB ini tidak hanya sebagai bentuk partisipasi dalam momentum pelantikan, tetapi juga sebagai ajang evaluasi terhadap kinerja pemerintah daerah selama satu periode sebelumnya.
Aksi diawali dengan long march dari sekretariat PMII menuju Pendopo Kabupaten Pacitan.
Setibanya di lokasi, massa melakukan duduk silent secara melingkar sebagai bentuk protes simbolik.
Setelah itu, koordinator lapangan memimpin orasi yang menyoroti delapan catatan merah terkait kinerja bupati dan wakil bupati Pacitan periode pertama 2020-2024.
Tidak hanya itu, mereka juga menggelar pembacaan tahlil dan doa bersama untuk kepemimpinan baru serta seluruh pejabat di Kabupaten Pacitan.
Aksi ditutup dengan orasi yang kembali dipimpin oleh Ketua Umum PMII Pacitan, Al Ahmadi, sebelum massa membubarkan diri dengan tertib.
Delapan Catatan Merah untuk Pemerintah Daerah
JANJI BUPATI & WAKIL BUPATI PACITAN 2020-2024
1. MEWUJUDKAN PERCEPATAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP.
2. MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING SDM YANG KUKUH BERPIJAK PADA NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA BANGSA.
3. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR AGRARIS, SEKTOR PARIWISATA, SERTA SEKTOR UNGGULAN LAINNYA.
4. MENCIPTAKAN BIROKRASI PEMERINTAH YANG INOVATIF, PROFESIONAL, DAN MELAYANI.
CATATAN MERAH UNTUK BUPATI & WAKIL BUPATI
1. INFRASTRUKTUR & WILAYAH PERBATASAN MASIH BANYAK DAERAH TERPENCIL TANPA AKSES MEMADAI.
2. KUALITAS SDM PENDIDIKAN & PELATIHAN BELUM OPTIMAL, ANGKA STUNTING TINGGI.
3. LINGKUNGAN HIDUP PEMBANGUNAN BERBASIS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP BELUM BERKELANJUTAN.
4. SEKTOR AGRARIS MINIM TEKNOLOGI & PENYULUHAN MODERN.
5. PARIWISATA POTENSI BESAR, TAPI PENGELOLAAN & PAD BELUM MAKSIMAL.
6. SEKTOR UNGGULAN PERIKANAN, KERAJINAN, & INDUSTRI LOKAL KURANG MAMPU BERSAING.
7. BIROKRASI INOVASI LAMBAT, PELAYANAN PUBLIK MASIH BERBELIT & TIDAK TRANSPARAN.
8. KEPEMIMPINAN KURANG MERAKYAT!!
Ketua Umum PC PMII Pacitan, Al Ahmadi, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari evaluasi terhadap realisasi empat misi yang telah dicanangkan oleh bupati sebelumnya.
Dari hasil kajian yang dilakukan PMII, ditemukan delapan poin krusial yang dinilai belum terealisasi secara maksimal.
“Bagi kami, delapan catatan merah ini semuanya mendesak. Jika masyarakat Pacitan mengucapkan selamat kepada bupati dan wakil bupati terpilih, kami juga mengucapkan selamat, tetapi dalam bentuk evaluasi. Sebab, tipikal pejabat jika terlalu dipuji, kadang lupa dengan realitas yang ada,” ujar Al Ahmadi.
Lebih lanjut, ia berharap agar pemerintah lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata dan perdagangan.
Selain itu, isu-isu seperti stunting, kemiskinan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan juga menjadi perhatian utama PMII Pacitan.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Eksternal dan Advokasi sekaligus koordinator lapangan aksi, Ikhsan Efendi, menyoroti lemahnya pembangunan SDM di Pacitan.
Menurutnya, generasi muda semakin tergerus oleh pengaruh media tanpa adanya perhatian serius dari pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas mereka.
“Harapan kami ke depan, SDM masyarakat bisa dibangun dengan baik. Sayangnya, selama lima tahun kepemimpinan sebelumnya, birokrasi dinilai masih lemah. Kami ingin ada perubahan yang lebih baik,” tegas Ikhsan.
Selain itu, ia juga mengkritisi kebiasaan pemerintah dalam mengadakan acara seremonial yang dinilai kurang efektif dalam memberikan manfaat bagi masyarakat.
Ia lantas menyarankan agar bupati dan wakil bupati lebih sering turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan masyarakat, khususnya generasi muda, guna menyerap aspirasi mereka secara langsung.
Ikhsan menegaskan bahwa aksi ini bukan yang terakhir. Jika dalam waktu dekat tidak ada audiensi dengan bupati untuk membahas delapan catatan merah yang telah disampaikan, PMII Pacitan akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Ini komitmen PMII Pacitan dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah serta memastikan bahwa aspirasi masyarakat tidak diabaikan,” pungkas Ikhsan. (*)