BeritaIDN, PACITAN – Suasana Pasar Minulyo Pacitan tak semarak tahun-tahun sebelumnya. Menjelang Lebaran, seharusnya lapak pedagang penuh sesak, transaksi menggeliat. Tapi kali ini berbeda. Pembeli langka, pedagang daging ayam dan sapi pun merana.
Pedagang daging sapi, Cepti (70) mengatakan, meski tidak ada kenaikan harga, namun lapaknya tetap saja sepi pembeli.
“Harga bertahan di Rp140.000 per kilogram, tapi pembeli seakan menghilang. Pasar sepi sejak pagi,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Sementara itu, pedagang ayam di Pasar Minulyo, Sujarmi (68) heran melihat pasar yang sepi. Harga daging ayam tetap Rp35.000 per kilogram, tak ada lonjakan. Tapi dagangan sulit laku.
“Untuk harganya masih sama seperti biasanya, ya tidak naik. Tapi menjelang Lebaran sekarang malah sepi pembeli, tidak seperti tahun kemarin,” katanya.
Lesunya Pasar Minulyo menjelang Lebaran tahun ini menjadi anomali. Biasanya, pasar tradisional membludak. Kini, daya beli masyarakat yang melemah jadi kambing hitam.
Tak hanya itu, perubahan kebiasaan belanja ke platform daring dan supermarket semakin menggerus peran pasar tradisional. Dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat menghantam peternak juga masih terasa.
Para pedagang daging di Pacitan hanya bisa berharap ada lonjakan pembeli di detik-detik akhir menjelang Lebaran. Jika tidak, perayaan tahun ini bagi mereka hanya tinggal perhitungan kerugian. (*)