BeritaIDN, PACITAN – Setelah tiga hari turun ke jalan untuk menggalang donasi, mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pacitan akhirnya menyalurkan bantuan langsung ke warga Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar. Bantuan berupa sembako dan parcel Idulfitri ini ditujukan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
Ketua PMII Pacitan, Al Ahmadi atau yang akrab disapa Aldi, mengatakan aksi penggalangan dana pada 25-27 Maret 2025 berhasil mengumpulkan Rp7.446.000.
“Alhamdulillah, amanah donasi ini bisa kami salurkan kepada warga yang membutuhkan. Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Pacitan yang telah membuka hati dan tangan untuk membantu sesama,” kata Aldi, Jumat, 28 Maret 2025.
Meski begitu, ia mengakui jumlah dana yang terkumpul belum cukup untuk menjangkau semua warga yang membutuhkan.
“Mohon maaf, kami sudah berupaya maksimal. Namun, dana yang ada belum bisa mencukupi kebutuhan 71 warga yang terdata,” ujar Aldi.
Agar lebih tepat sasaran, bantuan diprioritaskan bagi mereka yang benar-benar dalam kondisi kritis: warga sebatang kara, penyandang disabilitas, yatim piatu, serta kaum duafa.
“Meski jumlahnya terbatas, semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka. Setidaknya, mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan di Hari Raya,” tutur Aldi.
Donasi yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk paket sembako dan parcel Idul Fitri. Bantuan diserahkan langsung kepada penerima manfaat.
Nirwana, warga Dusun Ketro yang mengidap hidrosefalus, mengaku bersyukur mendapat bantuan tersebut. Baginya, ini bukan sekadar sembako, tapi juga wujud kepedulian yang jarang ia rasakan.
Sementara itu, Wardi, warga dengan disabilitas mental, hanya diam tanpa kata. Justru ibunya yang menangis haru saat menerima bantuan dari para mahasiswa.
Sementara itu, Koordinator komunitas sosial Petarung Kehidupan, Dian Wahyu, mengapresiasi kepedulian mahasiswa PMII Pacitan. Menurutnya, kondisi masyarakat di Desa Petungsinarang masih cukup rentan.
“Rata-rata warga di sini memang membutuhkan bantuan. Untuk bansos pemerintah, insyaallah sudah tercover. Tapi, kepesertaan BPJS Kesehatan masih banyak yang belum terdaftar,” ujar Dian.
Ia berharap gerakan sosial semacam ini terus berlanjut. Sebab, di tengah keterbatasan bantuan dari pemerintah, kepedulian dari berbagai pihak termasuk PMII Pacitan sangat berarti bagi warga. (*)