Watumejo Mangrove Park Pacitan Kini Punya Jogging Track Instagramable, Wisata Edukasi Makin Diminati

  • Bagikan
Watumejo Mangrove Park Pacitan kini lebih instagramable cocok buat berswafoto. (Foto: Heri/BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITANWatumejo Mangrove Park yang terletak di Dusun Kiteran, Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, kini tampil beda.

Kawasan konservasi mangrove yang dulunya hanya dilengkapi jembatan bambu sederhana, kini menjelma menjadi destinasi wisata kekinian dengan fasilitas jogging track estetik yang menarik perhatian para pelancong, terutama kalangan muda.

Berada di muara Sungai Grindulu dekat kawasan Pancer Door, Watumejo menjadi salah satu ikon ekowisata Pacitan.

Akses menuju lokasi cukup mudah, melewati jalan pangkalan TNI AL (Mako Lanal Pacitan), dengan pemandangan alam yang menyegarkan sepanjang perjalanan.

Jogging track yang dibangun menggantikan jembatan bambu kini terbuat dari material yang lebih kuat dan tahan lama.

Lebarnya memungkinkan pengunjung berjalan nyaman, bahkan berswafoto dengan latar belakang hutan mangrove yang memukau.

Desain jalur yang menyatu dengan alam serta pemilihan warna yang harmonis membuat tempat ini sangat Instagramable.

Diki Kurnia (21), salah satu pengunjung asal Dersono, Pringkuku, mengaku terkesan dengan perubahan kawasan Watumejo. Ia menyebut kunjungan terbarunya jauh berbeda dibandingkan pengalaman sebelumnya.

Baca juga :  Disparbudpora Pacitan Targetkan 500 Ribu Wisatawan saat Lebaran 2025

“Dulu saya ke sini masih jalan di jembatan bambu yang agak licin dan sempit. Sekarang sudah beda. Tempatnya sejuk, tenang, dan sangat cocok untuk menikmati sunrise maupun sunset. Jogging track barunya juga bagus, cocok buat foto-foto,” ujarnya saat ditemui Rabu (9/4/2025).

Senada dengan Diki, Lutfi Abdul Majid Amin (22), warga Gawang, Kecamatan Kebonagung, juga merasakan kenyamanan saat berkunjung ke Watumejo. Menurutnya, suasana sore hari di lokasi ini sangat menenangkan.

“Kalau sore, anginnya sejuk banget. View sunset-nya keren, cocok buat healing bareng teman, pacar, atau sendiri,” katanya.

Transformasi kawasan ini tak lepas dari kerja keras kelompok tani pengelola, Jangkar Segoro Kidul, yang bekerja sama dengan sejumlah mitra seperti Rumah Zakat dan komunitas pecinta lingkungan.

Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan fasilitas wisata, tetapi juga tetap menjaga prinsip konservasi.

“Kami ingin agar tempat ini bukan sekadar tempat rekreasi, tapi juga pusat edukasi lingkungan yang membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove,” ujar salah satu pengelola yang enggan disebutkan namanya.

Baca juga :  Gerak Cepat Bripka Latip Utomo Bantu Bersihkan Material Longsor yang Menimpa Rumah Warga di Pacitan

Watumejo Mangrove Park memang bukan hanya menyuguhkan panorama alam. Lebih dari itu, kawasan ini juga memberikan edukasi tentang manfaat dan peran penting hutan mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.Suasana Watumejo Mangrove Park Pacitan. (Foto: Heri/BeritaIDN)

Informasi ini tersedia dalam bentuk papan edukatif yang tersebar di beberapa titik area wisata.

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini, disarankan datang pagi atau sore hari untuk mendapatkan pengalaman terbaik.

Selain cuaca yang lebih bersahabat, cahaya matahari di waktu-waktu tersebut akan menciptakan efek visual yang indah untuk keperluan dokumentasi atau media sosial.

Watumejo Mangrove Park kini menjadi simbol keberhasilan sinergi antara masyarakat dan mitra pendukung dalam membangun pariwisata berbasis ekologi.

Tak hanya memperindah kawasan, proyek ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar melalui sektor UMKM dan jasa wisata.

Jadi, jika Anda sedang merencanakan liburan ke Pacitan, jangan lewatkan untuk mampir ke Watumejo. Satu langkah kecil untuk bersantai, satu langkah besar untuk mendukung ekowisata yang berkelanjutan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *