BeritaIDN, PACITAN — Siapa sangka, jajanan khas Bandung bisa begitu laris di Pacitan. Salah satunya batagor atau bakso tahu goreng yang belakangan makin digemari warga setempat.
Adalah Hery (41), perantau asal Bandung yang kini sukses merintis usaha batagor di Kota 1001 Gua itu.
Sejak beberapa tahun lalu, Hery memutuskan menetap di Pacitan dan menjadikan daerah pesisir selatan Jawa Timur itu sebagai rumah barunya.
“Saya asli Bandung, tapi sudah pindah ke Gantung, Pacitan. Saya juga sudah KTP Pacitan dan memiliki keluarga di sini,” ungkap Hery saat ditemui, Rabu (16/4/2025).
Usaha batagor milik Hery awalnya dijalankan sendirian. Namun seiring waktu, pelanggannya makin banyak dan usahanya berkembang.
Saat ini, Hery sudah memiliki tiga gerobak batagor yang tersebar di beberapa titik strategis. Mulai dari di depan Era Phone Tanjung, Alun-Alun Pacitan tepat di depan Masjid Agung, hingga di Pracimantoro.
Tidak hanya itu, Hery juga mempekerjakan tiga orang karyawan tetap yang setiap hari membantu operasional gerobaknya.
“Mereka saya gaji Rp2.100.000 per bulan. Makan, rokok, dan rumah saya tanggung,” ujarnya.
Meski usahanya berkembang pesat, Hery mengaku belum menyediakan layanan pesan antar. Alasannya, keterbatasan tenaga kerja dan belum adanya sistem khusus untuk itu.
“Untuk saat ini belum bisa pesan delivery, karena repot banget, nggak kepegang,” sambungnya.
Hery bercerita, awal mula datang ke Pacitan karena hobi berpetualang sekaligus mencari peluang usaha. Setelah beberapa waktu, ia merasa nyaman dan betah di Pacitan.
Suasana kota yang tenang, warga yang ramah, serta biaya hidup yang relatif terjangkau menjadi alasannya memilih menetap.
Soal omzet, Hery pun mengaku bersyukur. Dari tiga gerobak batagor yang beroperasi, ia bisa meraup pendapatan harian antara Rp1,4 juta hingga Rp1,7 juta.
“Alhamdulillah meskipun sedikit, tapi yang beli banyak. Paling kecil satu hari itu dapat kadang Rp1.700.000 dan paling kecil itu Rp1.400.000. Alhamdulillah kalau lagi bagus, omzetnya bisa sampai Rp45 juta per bulan,” beber Hery.
Saat ini, batagor buatan Hery sudah punya banyak pelanggan tetap. Mulai dari warga lokal hingga wisatawan yang sedang berkunjung ke Pacitan.
Cita rasa khas Bandung dengan bumbu kacang kental racikan sendiri menjadi andalan. Harganya pun masih ramah kantong, mulai dari Rp10 ribu per porsi.
Ke depan, Hery berharap bisa menambah gerobak lagi agar bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
“Harapan saya ke depan, mudah-mudahan bisa nambah gerobak lagi dan bisa bantu teman-teman yang butuh kerja. Biar sama-sama maju di Pacitan ini,” tutupnya.
Kini, batagor milik Hery menjadi salah satu jajanan favorit di Alun-Alun Pacitan. Setiap sore hingga malam, lapaknya tak pernah sepi pembeli. (*)