BeritaIDN, PACITAN – Di tengah keterbatasan infrastruktur dan ruang kelas yang tak bisa lagi dikembangkan, SMP Negeri 2 Pacitan justru tampil sebagai salah satu sekolah yang paling diminati masyarakat.
SMP Negeri 2 Pacitan hanya 18 rombongan belajar dan sekitar 572 siswa, walaupun memiliki keterbatasan fisik, tapi sekolah ini terus tumbuh menjadi sekolah favorit dan menjadi pilihan utama para orang tua di Pacitan.
“Kapasitas kami memang terbatas karena gedung tidak bisa dikembangkan. Tapi alhamdulillah, dalam beberapa tahun terakhir animo masyarakat untuk belajar di SMPN 2 Pacitan luar biasa meningkat,” ungkap Kepala SMPN 2 Pacitan, Heri Praptono, Kamis (17/4/25).
Yang menjadi daya tarik yang dilakukan oleh sekolah ini bukan terletak pada fasilitas fisik, melainkan pada pembinaan karakter dan pembelajaran yang bermakna dimulai sejak awal siswa menginjakkan kaki di sekolah.
“Kami punya motto ‘Sekolahku, Kebanggaanku’ karena kami ingin siswa merasa bangga dan tumbuh bersama nilai-nilai baik sejak mereka melangkah masuk gerbang sekolah,” ujarnya.
Setiap pagi, para guru bergantian menyambut siswa dengan bersalaman sebagai bentuk penghargaan dan pembentukan karakter positif di depan pintu gerbang masuk sekolah.
“Kami berusaha menanamkan karakter baik pada anak-anak dimulai sejak mereka memasuki gerbang sekolah. Setiap pagi, bapak-ibu guru bergantian menyambut anak-anak dengan bersalaman,” jelasnya
Selain itu, SMP Negeri 2 Pacitan mempunyai Salah satu budaya positif yang telah berjalan sejak lama pada setiap pagi. Rutinitas membaca Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama sebelum pelajaran dimulai. Bagi siswa non-Islam, sekolah memberikan ruang untuk beribadah sesuai keyakinan mereka.
“Yang membuat sekolah ini berbeda, setiap pagi kami fasilitasi siswa untuk salat Dhuha di istirahat pertama dan salat Zuhur berjamaah diistirahat kedua, Semua diberi absensi. Kami berharap siswa yang lulus dari sini memiliki bekal iman, taqwa, dan nasionalisme yang kuat,”tutur eri.
SMPN 2 Pacitan juga menonjol di bidang prestasi, khususnya non-akademik. Sekolah ini telah menjuarai Festival Karawitan tingkat kabupaten, tampil di Museum SBY dalam ajang band pelajar, serta mencetak atlet renang, atletik, dan Ju-Jitsu yang melaju ke tingkat provinsi.
“Hari ini anak-anak sedang persiapan lomba Pramuka di SMK 2. Kami terus dorong mereka untuk aktif dan percaya diri,” ujarnya bangga.
Demi menunjang pembelajaran berkualitas, setiap kelas dilengkapi LCD dan komputer. Laboratorium komputer, laboratorium IPA, musholla, dan fasilitas penunjang lainnya juga tersedia.
Tak hanya itu, sekolah juga menyelenggarakan lebih dari 20 kegiatan ekstrakurikuler dari bidang agama, seni, hingga olahraga, dengan melibatkan pelatih profesional dari luar sekolah.
“Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik. Kami ingin menjadi tempat bagi setiap anak untuk tumbuh sesuai potensi dan bakatnya,” pungkas Heri Praptono.
Meski terbatas pada ruang dan gedung yang tak bisa dikembangkan, SMP Negeri 2 Pacitan siap mendampingi setiap anak untuk tumbuh sesuai bakat dan kemampuan, dengan pelayanan pendidikan yang maksimal dan penuh keikhlasan.
“Kami di SMPN 2 Pacitan siap membantu putra-putri Bapak-Ibu untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Dengan segala keterbatasan, kami akan terus berusaha memberikan layanan terbaik dan penuh keikhlasan. Harapannya, anak-anak memiliki pengalaman belajar yang berguna di kemudian hari,” pungkas Heri Praptono. (*)