Pelebaran Jalan Arjosari–Nawangan–Purwantoro Dimulai, UPT PJJ Pacitan Targetkan Rampung Enam Bulan

  • Bagikan
Kepala UPT PJJ Pacitan, Ir. Budi Harisantoso, ST, MT, saat menjelaskan rencana pelebaran jalan provinsi. (Foto: Budi for BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITAN – Pemerataan pembangunan jalan di Pacitan terus dikebut. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur lewat UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Pacitan resmi menggarap proyek pelebaran jalan di jalur Arjosari–Nawangan–Purwantoro.

Pelebaran jalan ini juga diikuti dengan duplikasi Jembatan Jepret di Desa Temon. Sosialisasi kepada warga empat desa terdampak sudah dilakukan pada 22–23 April 2025 lalu, sebagai penanda dimulainya proyek.

Kepala UPT PJJ Pacitan, Ir. Budi Harisantoso, ST, MT, menjelaskan, pelebaran jalan meliputi Desa Temon, Mujing, Nawangan, hingga Jetis Lor dengan panjang sekitar 4,5 kilometer.

“Proyek ini sudah dimulai sejak awal April dan akan berjalan selama enam bulan ke depan. Ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas jalan di wilayah utara Pacitan,” ujar Budi saat ditemui Senin (28/4/2025).

Dalam sosialisasi itu, hadir pula anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten Pacitan. Kehadiran para wakil rakyat ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi kelancaran proyek.

Baca juga :  10 Hari Lagi Ditutup, Pelamar PPPK Pacitan Tahap Satu Baru 20 Orang

“Dukungan dari DPRD Provinsi Jatim sangat membantu percepatan proyek ini. Harapannya, dalam dua tahun ke depan, seluruh ruas jalan Arjosari–Nawangan sampai perbatasan Purwantoro bisa tuntas, sesuai aspirasi masyarakat,” terang Budi.

Ia menambahkan, proyek ini menggunakan anggaran dari DPA APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2025. Anggaran ini diarahkan untuk pelebaran jalan yang semula hanya 3,5 meter menjadi 6 meter.

Dengan pelebaran ini, arus lalu lintas diharapkan lebih lancar, sekaligus menekan angka kecelakaan.

“Ini juga soal keselamatan pengguna jalan. Selain memudahkan mobilitas, kita ingin jalur ini lebih nyaman dan aman bagi semua,” sambung Budi.

Lebih jauh, ia menegaskan, pembangunan infrastruktur tidak boleh hanya terpusat di kota saja. Wilayah utara Pacitan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, juga perlu mendapat perhatian serius.

Baca juga :  Gedung Baru Kejari Pacitan, Ikhtiar Meningkatkan Pelayanan Hukum

“Pemerataan pembangunan menjadi perhatian serius, agar wilayah utara Pacitan bisa setara dengan daerah lain dalam hal infrastruktur,” tegasnya.

Proyek ini juga mencakup duplikasi Jembatan Jepret di Desa Temon. Jembatan tersebut diperlebar agar mampu menampung volume kendaraan yang makin padat. Dengan jembatan baru, konektivitas antarwilayah pun akan semakin lancar.

Budi berharap, masyarakat setempat mendukung penuh kelancaran proyek ini. Termasuk, menjaga situasi kondusif selama pekerjaan berlangsung.

“Kalau semua berjalan lancar, target enam bulan ini insyaallah bisa tercapai,” tandasnya.

Dengan begitu, wajah utara Pacitan dipastikan akan berubah. Jalan yang lebih lebar dan jembatan baru akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, sekaligus membuka akses lebih luas ke berbagai wilayah. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *