BeritaIDN, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai merealisasikan program nasional Sekolah Rakyat yang menyasar siswa dari keluarga kurang mampu. Meski gedung baru belum siap, pelaksanaan tahap awal tahun ajaran 2025 tetap dijalankan dengan memanfaatkan Gedung Pendidikan dan Diklat BKPSDM sebagai lokasi sementara kegiatan belajar.
Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu, menjelaskan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai tahun ajaran baru 2025 dengan memaksimalkan infrastruktur yang telah tersedia.
“Kita memang bangun gedung baru, tapi kita juga mengajukan ada istilah tahap pertama dan tahap kedua. Kalau tahap pertama ini 2025, kita mengajukan sekolah rintisan dulu ini harus berjalan di tahun ajaran baru sambil menunggu gedung baru. Kita mulai di gedung pendidikan dan Diklat BKPSDM,” ungkap Khemal saat ditemui pada Jumat (16/5/2025).
Penggunaan Gedung BKPSDM dipilih karena dinilai paling layak di antara gedung milik Pemkab lainnya. Gedung tersebut saat ini sedang dalam proses renovasi ringan untuk menunjang proses pembelajaran.
“Kita menggunakan itu untuk sementara ya, karena itu yang paling layak di antara gedung-gedung lainnya yang dimiliki Pemda. Untuk nanti pasti ada penyesuaian, dan sekarang ini gedung itu sedang direhab. Progres pembangunan fisik di gedung pendidikan dan Diklat BKPSDM tadi sudah kita mulai renovasi sejak hari Sabtu lalu,” jelasnya.
Sementara itu, pembangunan gedung baru yang akan menjadi lokasi permanen Sekolah Rakyat merupakan kewenangan Dinas PUPR. Proses awal yang sedang berlangsung saat ini adalah pengurukan lahan di kompleks Wisma Atlet.
“Untuk pembangunan gedung baru itu nanti ranahnya ada di Dinas PUPR karena teknisnya ada di situ. Yang sekarang ini sedang dalam proses pengurukan kalau tidak salah,” tambahnya.
Program Sekolah Rakyat ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Berdasarkan data awal, sekitar 6.000 anak masuk dalam kategori tersebut, namun angka ini masih dalam proses verifikasi.
“6000an sekian itu adalah jumlah anak yang masuk dalam kategori Desil 1 dan Desil 2 dari sekian keluarga. Nah, dari itu masih kita verifikasi lagi. Karena Sekolah Rakyat kita jenjang SMA, kita pastikan lagi kalau dia sekolahnya kelas 3 SMP, sederajat,” tegas Khemal.
Pada tahap awal, program ini hanya fokus pada jenjang SMA. Pemerintah daerah sebenarnya telah mengajukan untuk jenjang SMP juga, namun itu akan direalisasikan pada tahap kedua setelah gedung permanen selesai dibangun.
“Sekolah Rakyat di Pacitan sementara ini SMA, dan sebenarnya kita sudah mengajukan SMP dan SMA. Tapi itu menunggu gedung baru untuk tahap kedua di bangunan gedung baru besok, dan untuk sekarang kita mulai yang tahap satu dulu,” terangnya.
Hingga kini, sekitar 200 anak telah terjaring dalam proses pendaftaran dan seleksi awal, yang difokuskan pada siswa kelas 3 SMP atau sederajat dari keluarga Desil 1 dan 2. Pendaftaran telah ditutup dan saat ini masih dalam proses seleksi lanjutan.
“Indikator yang menerima manfaat itu masyarakat yang masuk Desil 1 dan Desil 2 dan yang saat ini yang bersangkutan sedang sekolah di kelas 3 SMP atau sederajat. Untuk perekrutan siswa itu sudah terjaring kurang lebih 200 anak dan itu sudah kita close. Kemudian dari 200 anak ini masih kita seleksi lagi,” katanya.
Khemal berharap anak-anak yang lolos seleksi bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh, mengingat konsep Sekolah Rakyat sangat menjanjikan. Sistem pendidikan yang diterapkan adalah model berasrama dengan fasilitas lengkap yang disebut-sebut setara dengan SMA Taruna Nusantara di Magelang.
“Pesan kita yang jelas nanti siapapun yang terpilih kami berharap betul-betul untuk kemudian serius mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena konsep Sekolah Rakyat dari Pak Prabowo ini sungguh sangat luar biasa dan peminatnya juga sangat luar biasa. Fasilitas yang diberikan itu juga tidak kalah, bahkan menyerupai dan tidak kalah dengan SMA Taruna Nusantara yang di Magelang itu. Di situ diberikan fasilitas asrama, bajunya, kemudian bahkan disitu peralatan untuk sekolah dan seterusnya,” ujarnya penuh harap.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan berupaya menyediakan tenaga pendidik dan wali asrama terbaik, sesuai arahan dari pemerintah pusat.
“Dan kami sesuai instruksi pemerintah pusat, kita berupaya memberikan guru-guru yang terbaik, wali asrama yang terbaik,” pungkasnya. (*)