BeritaIDN, PACITAN – Mendekati Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, suasana Pasar Hewan di Kabupaten Pacitan mulai tampak hidup. Namun geliat transaksi belum sepenuhnya menggembirakan bagi para pedagang. Harga jual hewan kurban, terutama sapi dan kambing, justru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu penjual sapi yang rutin berjualan di pasar tersebut, Joko menyampaikan bahwa harga sapi miliknya saat ini hanya berkisar Rp19 juta. Padahal, sapi yang dijualnya berbobot sekitar 4 hingga 5 kwintal.
“Tahun ini harganya lebih murah daripada tahun kemarin,” kata Joko saat ditemui, Senin (26/5/2025).
Penurunan harga ini dirasakan pula oleh Tasor, pedagang sapi asal Dusun Klesem, Kecamatan Kebonagung. Ia mengaku menjual sapi jenis simental seberat sekitar 6 kwintal dengan harga Rp26 juta. Menurutnya, banderol itu lebih rendah dibandingkan Iduladha tahun lalu.
“Kalau dibandingkan tahun lalu ya mahalan tahun lalu. Sebabnya karena pembelinya kurang, peminatnya kurang,” ungkap Tasor.
Tak hanya sapi, Tasor juga menyoroti kondisi pasar kambing yang dinilainya lebih memprihatinkan. Ia menyebut harga kambing anjlok lebih drastis dibanding sapi.
“Sapi masih mending, itu kambing malah tambah parah turun harganya,” tuturnya sambil menunjukkan beberapa kambing dagangannya yang belum laku.
Fenomena penurunan harga hewan kurban ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang yang biasanya menggantungkan harapan pada puncak penjualan menjelang Iduladha. Lesunya daya beli masyarakat membuat mereka harus menurunkan harga demi menarik minat calon pembeli.
Di sisi lain, belum terlihat tanda-tanda lonjakan permintaan dari pembeli, baik dari individu maupun panitia kurban. Hal ini memicu kekhawatiran para pedagang bahwa perputaran ekonomi saat momen Iduladha kali ini tak akan sekuat tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa pedagang bahkan mempertimbangkan untuk membawa pulang kembali hewan dagangannya jika tidak laku, karena menanggung biaya operasional seperti pakan dan transportasi selama di pasar.
Pasar Hewan Semanten sendiri menjadi sentra utama perdagangan hewan kurban di Pacitan menjelang Iduladha. Biasanya, seminggu sebelum hari H, transaksi mulai meningkat tajam. Namun tahun ini, situasi masih jauh dari kata ramai.
Jika tren ini berlanjut, para pedagang berharap ada campur tangan pemerintah untuk membantu memfasilitasi promosi dan pemasaran, agar hewan-hewan kurban di Pacitan tetap terserap pasar tanpa harus menanggung kerugian besar. (*)