BeritaIDN, PACITAN – Pemkab Pacitan terus melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebagai motor baru penggerak ekonomi daerah.
Salah satu langkah konkret yang tengah digodok adalah rencana penambahan bidang ekonomi kreatif dalam struktur organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian (Dikuperin).
Langkah ini dinilai sangat strategis karena sektor ekonomi kreatif memiliki keterkaitan erat dengan UMKM serta industri lokal yang selama ini menjadi fokus utama pengembangan daerah.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindustrian, Prayitno, mengatakan bahwa inisiatif tersebut lahir dari kebutuhan zaman sekaligus potensi lokal yang besar namun belum tergarap optimal.
“Saat ini kami sedang menunggu hasil pembahasan tentang struktur tersebut,” ujar Prayitno, ditulis Kamis (5/6/2025).
Ia menjelaskan, sektor ekonomi kreatif mampu memberikan nilai tambah terhadap produk lokal melalui pendekatan desain, storytelling, digitalisasi, dan branding. Dengan strategi ini, produk-produk UMKM bisa diubah menjadi lebih premium dan kompetitif di pasar yang lebih luas.
“Pelaku UMKM bisa memanfaatkan sektor ekraf untuk mengubah produk biasa menjadi premium, baik dari sisi tampilan, kemasan, maupun cerita di balik produknya. Ini juga akan didukung dengan promosi berbasis fotografi, film, seni, hingga periklanan kreatif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prayitno menyebut bahwa pengembangan ekraf bukan hanya soal produk, melainkan juga membuka peluang kerja baru bagi generasi muda.
Menurutnya, berbagai profesi berbasis kreativitas seperti desainer grafis, animator, konten kreator, hingga pengembang aplikasi akan sangat dibutuhkan dan berpotensi berkembang di Pacitan.
“Mulai dari desainer, animator, konten kreator, hingga pengembang aplikasi, semua bisa tumbuh lewat ekraf. Ini jadi peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja berbasis teknologi dan ide,” tambahnya.
“Ekonomi kreatif juga bisa menjadi sarana pelestarian budaya lokal. Misalnya, melalui batik digital atau pengemasan nilai-nilai budaya dalam produk modern yang bernilai ekonomi,” sambungnya.
Prayitno optimistis bahwa dengan struktur organisasi baru, dukungan sumber daya manusia yang kompeten, serta alokasi anggaran yang sesuai, sektor ekonomi kreatif akan menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi Pacitan ke depan.
“Kami percaya, sektor ini akan jadi motor penggerak baru bagi ekonomi daerah. Tujuannya satu: meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Pacitan,” pungkasnya.
Hal itu juga sejalan dengan tren nasional di mana ekonomi kreatif terbukti mampu berkontribusi besar terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja secara signifikan, terutama di kalangan milenial dan Gen Z.
Melalui penguatan struktural Dikuperin tersebut, diharapkan UMKM lokal Pacitan bisa naik kelas dan bersaing di pasar global. (*)