BeritaIDN, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Pacitan terus bergerak aktif mencari peluang kerja sama pembangunan. Salah satunya lewat keikutsertaan dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, 11–12 Juni 2025.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji hadir langsung dalam forum bertaraf internasional itu. Di hadapan ribuan peserta dari dalam dan luar negeri, ia membawa misi besar: membuka pintu investasi dan kolaborasi untuk pembangunan infrastruktur di Pacitan.
“Forum ini menjadi ruang strategis untuk menjalin koneksi dan mengakses skema pembiayaan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun lembaga internasional,” terang Bupati yang akrab disapa Mas Aji itu.
ICI 2025 bukan sekadar konferensi biasa. Acara ini dihadiri lebih dari 7.000 peserta dari 26 negara, dengan deretan tamu penting. Mulai dari jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, kepala daerah se-Indonesia, hingga perwakilan lembaga keuangan global seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, IFC, ADB, dan The Asia Group.
Pacitan pun tak mau hanya jadi penonton. Sebagai daerah dengan potensi besar di sektor pertanian, kelautan, dan pariwisata, namun menghadapi tantangan geografis yang cukup kompleks, kehadiran Mas Aji di forum ini jadi langkah nyata untuk memperjuangkan pembangunan yang lebih merata dan terjangkau.
“Pembangunan infrastruktur dasar, konektivitas antarwilayah, dan penguatan kawasan pariwisata menjadi fokus utama kami ke depan,” ujar Mas Aji.
Bagi Pacitan, momentum ini menjadi peluang emas untuk memperkuat posisi dalam peta pembangunan nasional. Tak hanya membangun relasi lintas batas, tapi juga memperkuat kapasitas daerah dalam menyusun skema pembangunan yang berkelanjutan.
“Harapan kami, dari forum ini ada tindak lanjut konkret berupa kerja sama investasi yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat Pacitan,” pungkas Mas Aji.
Konferensi ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam sambutannya, AHY menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra swasta dalam mendorong percepatan pembangunan yang inklusif.
Sebagai penutup, Presiden RI Prabowo Subianto turut memberikan arahan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya nasional secara bijak dan peran besar sektor swasta dalam menopang pembangunan nasional.
“Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah tidak bisa sendiri. Dunia usaha dan sektor keuangan internasional harus ambil bagian dalam membangun negeri ini,” tegas Presiden Prabowo. (*)