Tyo Dewanto Pulang Kampung, Siap Angkat Wisata Pacitan Lewat Film Horor dengan Talent Lokal

  • Bagikan
Tyo Dewanto, Aktor sinetron FTV Tukang Ojek Pengkolan sekaligus pemain film layar lebar asal Desa Gedangan, Kecamatan Tegalombo, pulang kampung di Pacitan. (FOTO: Danur for Berita IDN)

BeritaIDN, PACITAN — Dunia perfilman tanah air kembali menggeliat dengan kabar rencana produksi film di Pacitan yang digagas aktor Tyo Dewanto. Aktor sinetron FTV “Tukang Ojek Pengkolan” sekaligus pemain film layar lebar asal Desa Gedangan, Kecamatan Tegalombo, Pacitan ini, tampak antusias mempersiapkan sejumlah agenda penting ketika pulang kampung.

Tyo diketahui tiba di Pacitan pada Minggu, 6 Juli 2025. Selain melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman, ia membawa misi khusus. Tyo mengadakan diskusi dengan sejumlah pegiat seni dan media lokal untuk merancang kerja sama produksi film yang akan sepenuhnya melibatkan potensi Pacitan.

“Hari ini, Selasa (8/7/2025), di Ocean Mentari Hill Tamperan Pacitan, saya bersama Pengurus Dewan Seni Pacitan Mas Bambang dan Mas Ali Mustofa dari Kampung Film sedang membahas terkait rencana pembuatan film di Pacitan,” ungkap Tyo Dewanto kepada wartawan.

Pertemuan tersebut mempertemukan Tyo dengan Bambang Setyo Utomo selaku Sekretaris Dewan Kesenian Pacitan, serta Ali Mustofa dari Kampung Film Bandar Pacitan. Diskusi berjalan santai tapi serius, menyoroti potensi besar Pacitan baik dari segi talenta lokal maupun lokasi syuting yang kaya panorama.

Baca juga :  Disparbudpora Pacitan Ingatkan UMKM dan Pelaku Wisata Tak Aji Mumpung Naikkan Harga

Ali Mustofa saat dihubungi melalui telepon menyampaikan dukungan penuh terhadap ide Tyo. Menurutnya, wacana produksi film ini akan membuka peluang besar bagi warga Pacitan untuk unjuk kemampuan di dunia seni peran sekaligus mendongkrak sektor pariwisata.

“Kami tentu sangat antusias dengan gagasan Mas Tyo. Kalau ini terealisasi, tidak hanya akan memperkenalkan destinasi wisata Pacitan ke publik lebih luas, tapi juga memberdayakan seniman lokal dan kru produksi daerah,” jelas Ali.

Sementara itu, dalam pembahasan awal, Tyo dan tim berencana mengangkat cerita bernuansa horor yang bersumber dari kisah-kisah masyarakat Pacitan. Mereka sudah mulai memetakan lokasi yang akan digunakan sebagai latar, seperti kawasan pedesaan, Pantai Panggasan, hamparan persawahan, hingga objek wisata alam dan religi yang tersebar di Pacitan.

“Kita ingin nanti film ini benar-benar melekat dengan identitas Pacitan. Baik cerita maupun suasana alamnya. Selain itu, kita akan memaksimalkan talent lokal untuk pemeran utama maupun pendukung,” tambah Tyo.

Langkah ini dinilai sangat positif oleh Bambang Setyo Utomo. Menurutnya, sinergi antara sineas nasional dengan komunitas seni lokal akan memberikan multiplier effect, terutama dalam promosi daerah. “Ini kesempatan emas bagi Pacitan. Bayangkan kalau filmnya tayang nasional, destinasi kita bisa makin dikenal, ekonomi kreatif juga ikut bergerak,” kata Bambang.

Baca juga :  Warga Pacitan Tumpah Ruah Saksikan Pertunjukan Reog di MIM Padi III

Selain mendiskusikan ide cerita dan lokasi, pertemuan tersebut juga menyinggung kemungkinan pelatihan akting bagi masyarakat Pacitan yang tertarik terlibat. Harapannya, tidak hanya lokasi yang diekspos, tapi juga SDM Pacitan bisa naik kelas dengan pengalaman langsung dalam produksi film profesional.

Jika semua berjalan sesuai rencana, proses pra-produksi akan mulai digarap tahun ini. Tyo berharap proyek film ini dapat menjadi pintu pembuka bagi karya-karya lain yang memanfaatkan keindahan alam Pacitan sekaligus memberdayakan masyarakat setempat.

Kehadiran Tyo Dewanto yang berstatus putra daerah memang menjadi motivasi tersendiri. Dengan jejaring yang dimilikinya di dunia perfilman, ia optimistis Pacitan akan semakin dikenal luas, bukan hanya lewat cerita lisan tentang keindahan pantainya, tetapi juga melalui layar lebar yang dapat dinikmati publik nasional bahkan internasional. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *