BeritaDIN, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Upaya ini dilakukan agar BUMDesa di Pacitan mampu tumbuh, berkembang, hingga mandiri, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa.
Kali ini, DPMD Pacitan berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Tulakan menghadirkan sejumlah pihak strategis untuk memberikan pembekalan ilmu sekaligus praktik kepada para direktur dan pengurus BUMDesa se-Kecamatan Tulakan.
Beberapa mitra yang terlibat di antaranya Media TIMES Indonesia, Dinas Perizinan, serta pendamping desa. Materi yang diberikan meliputi revitalisasi BUMDesa, digital marketing, perizinan usaha, hingga input data administrasi. Rabu (27/8/2025).
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Pedesaan DPMD Pacitan, Novia Wardhani, menegaskan bahwa revitalisasi BUMDesa harus dilakukan secara menyeluruh.
Menurutnya, penguatan tidak cukup hanya pada aspek administrasi, melainkan juga harus menyasar pada pengembangan usaha yang inovatif dan berdaya saing.

“BUMDesa punya banyak peluang. Misalnya, ada salah satu BUMDesa di Pacitan yang baru saja menandatangani MoU sebagai distributor bahan dasar program Makan Bergizi Gratis (MBG). Itu bukti bahwa jika BUMDesa mau bergerak, peluang bisa diraih,” ungkap Novia.
Lebih jauh, Novia menekankan pentingnya setiap desa menggali potensi lokal yang dimiliki, baik berupa produk unggulan maupun sumber daya alam. Potensi tersebut, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber peningkatan pendapatan desa.
“Yang terpenting adalah kemauan, kreativitas, dan komitmen bersama untuk memajukan BUMDesa. Prinsipnya, bisnis harus berjalan dan memberikan keuntungan agar desa dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Selain dari sisi regulasi dan manajemen usaha, aspek promosi juga menjadi perhatian. Kehadiran TIMES Indonesia dalam forum ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pengelola BUMDesa tentang pentingnya pemanfaatan media digital.
Dengan pemasaran melalui media sosial, website, hingga konten kreatif berbasis digital, produk BUMDesa diharapkan lebih mudah dikenal luas, tidak hanya oleh masyarakat lokal, namun juga di pasar yang lebih besar.
Kepala Biro TIMES Indonesia Pacitan, Rojihan, yang turut memberikan materi, menegaskan bahwa promosi digital harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Branding ini sangat diperlukan jangan sampai masyarakat setempat malah tidak mengetahui produk apa yang dijual oleh BUMDesa,” ujarnya.
Sebagai bentuk penguatan kelembagaan, DPMD Pacitan juga tengah menyusun tim pemberdayaan BUMDesa. Tim ini melibatkan berbagai unsur. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu menghadirkan pendampingan yang lebih komprehensif, baik dari sisi teknis, manajerial, maupun pemasaran.
Dengan sinergi ini, BUMDesa di Pacitan diharapkan semakin berdaya, mampu mengembangkan unit usaha secara berkelanjutan, meningkatkan pendapatan asli desa (PADes), serta memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah strategis ini sejalan dengan misi pemerintah daerah dalam memperkuat kemandirian desa. BUMDesa bukan hanya sebagai lembaga usaha, melainkan juga instrumen penting dalam pembangunan ekonomi berbasis desa yang inklusif dan berkeadilan.(*)