BeritaIDN, PACITAN – Sebanyak 570 anak tidak sekolah (ATS) di Pacitan usia 7–18 tahun berhasil ditarik kembali ke bangku pendidikan, mayoritas melalui jalur nonformal.
Plt Kepala Dindik Pacitan, Ririh Enggar Murwati, mengungkapkan data ATS ini bersumber dari pusat yang terintegrasi dengan dapodik.
“Dari hasil sinkronisasi data, ada 570 anak yang kembali belajar, sebagian besar lewat pendidikan paket. Kalau bisa, ada juga yang masuk sekolah formal,” jelasnya, Jumat (12/9/2025).
Menurut Ririh, faktor ekonomi menjadi penyebab utama anak di Pacitan meninggalkan sekolah. Banyak yang terpaksa bekerja membantu orang tua. Karena itu, Dindik tidak hanya mengandalkan sekolah formal, tapi juga menggandeng pendidikan nonformal agar anak-anak bisa kembali belajar.
“Pendidikan paket gratis. Kami juga menyiapkan bantuan seperti beasiswa dan perlengkapan sekolah untuk anak dari keluarga kurang mampu, meski jumlahnya terbatas,” terangnya.
Ia menegaskan, peran desa dan masyarakat sangat dibutuhkan. Kepala desa, tokoh masyarakat, hingga tetangga diminta ikut aktif melaporkan jika ada anak yang tidak sekolah di lingkungannya.
“Kami harap masyarakat bisa peduli. Jangan biarkan anak-anak kehilangan masa depannya hanya karena faktor ekonomi,” tegas Ririh yang juga merangkap sekretaris Dindik Pacitan. (*)