BeritaIDN, PACITAN – Memasuki musim pancaroba hingga September 2025, Dinkes Pacitan mencatat 456 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 245 kasus leptospirosis.
Plt. Sekretaris Dinkes Pacitan, Nur Farida, menegaskan angka tersebut bersifat dinamis dan dapat berubah seiring kondisi cuaca. Ia menyebut strategi pencegahan kini menyesuaikan dengan situasi aktual, bukan lagi semata-mata berdasar kalender musim.
“Kalau sekarang kita anggap musim penghujan. Edukasi kepada masyarakat pun disesuaikan dengan kondisi. Pada masa pancaroba ini kadang hujan, kadang panas. Walaupun panasnya tidak terlalu berdebu, tetap ada risiko kesehatan,” jelasnya, Senin (15/9/2025).
Farida menambahkan, hujan yang menimbulkan genangan air berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD.
Sementara itu, masyarakat yang bekerja di sawah dan kebun juga rentan terpapar leptospirosis. Penyakit ini disebabkan bakteri dari air yang terkontaminasi, dan bisa menyerang ginjal bila tidak segera ditangani.
“Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan sebaiknya memakai alat pelindung diri. Waspadai perubahan suhu ekstrem agar tetap sehat,” pesannya.
Dinkes Pacitan mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan lingkungan serta memperhatikan kondisi tubuh di tengah cuaca pancaroba yang sulit diprediksi. (*)