Istighotsah hingga Pengajian Umum Sambut Hari Santri Nasional 2025 di Tulakan Pacitan

  • Bagikan
Suasana Istighotsah dan Pengajian menyambut HSN 2025 di Kecamatan Tulakan (Foto: BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITAN-Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pemerintah Kecamatan Tulakan bersama Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tulakan menggelar kegiatan istighotsah dan pengajian umum pada Selasa malam (21/10/2025).

Acara yang berlangsung di halaman Pendapa Kecamatan Tulakan tersebut dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari jajaran Forkopimcam Tulakan, TNI-Polri, pengurus MWCNU, Banom NU, ranting NU se-Kecamatan Tulakan, tokoh agama, hingga masyarakat umum yang turut memadati lokasi kegiatan.

Camat Tulakan, Djoko Harijanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir dan mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Saya juga mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025. Mudah-mudahan acara malam ini bisa mendapatkan berkah dari Allah SWT,” ungkapnya.

Djoko menambahkan, momentum Hari Santri bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan juga menjadi refleksi atas peran besar santri dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia berharap seluruh peserta yang hadir dapat mengikuti tausiyah dan pengajian dengan khidmat agar memperoleh manfaat serta meningkatkan semangat keagamaan dan kebangsaan.

Baca juga :  Kabar Baik, JAM Pidum Kabulkan Pengajuan Restorative Justice

“Mari apa yang disampaikan oleh penceramah kita dengarkan bersama-sama secara khidmat, semoga bisa memberikan manfaat kepada kita semuanya,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Camat Tulakan menjelaskan bahwa kegiatan istighotsah dan pengajian malam ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kecamatan Tulakan. Sesuai arahan, tahun 2025 ini kegiatan peringatan HSN dilaksanakan di masing-masing wilayah kecamatan.

“Untuk puncak acaranya, besok Rabu 22 Oktober 2025 akan dilaksanakan apel bersama sebagai wujud penghormatan kepada para santri dan ulama yang telah berjuang demi bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Tulakan, KH. Ulumudin, turut menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini dengan lancar.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi khusus kepada penceramah KH. Ahmad yang berkenan hadir memberikan tausiyah keagamaan kepada masyarakat Tulakan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran penceramah KH. Ahmad pada malam hari ini dan juga kepada seluruh pengurus ranting serta masyarakat Kecamatan Tulakan yang telah hadir dengan penuh antusias,” ucap KH. Ulumudin.

Baca juga :  Njagong Bareng, Relawan Pacitan Asah Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana

Dalam kesempatan itu, KH. Ulumudin juga mengingatkan kembali makna penting dari Hari Santri Nasional yang setiap tahunnya diperingati pada 22 Oktober.

Ia menjelaskan bahwa peringatan ini pertama kali ditetapkan pemerintah pada tahun 2015, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan para santri dan ulama yang turut berperan besar dalam mengusir penjajah.

“Hari Santri Nasional bukan tanpa alasan. Santri telah berkontribusi besar bagi NKRI, sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari melalui Resolusi Jihad,” jelasnya.

Suasana acara berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan. Lantunan doa istighotsah menggema, diikuti pengajian yang memberikan siraman rohani kepada seluruh jamaah.

Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata semangat kebersamaan antara pemerintah, ulama, dan masyarakat Tulakan dalam menjaga nilai-nilai keagamaan sekaligus memperkokoh semangat nasionalisme di tengah kehidupan bermasyarakat.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *