BeritaIDN, PACITAN-Halo warga Pacitan! Gimana nih, sudah mulai belanja kebutuhan buat akhir tahun? Kabar baiknya, menjelang penutup tahun 2025 ini, harga kebutuhan pokok di Pacitan secara umum masih adem ayem, alias relatif stabil.
Tapi, seperti biasa, ada saja beberapa komoditas yang nakal naik. Menurut Analis Perdagangan Ahli Muda dari Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, Wahyu Dwi Cahyono, cabai merah, daging sapi, dan telur ayam ras ini jadi biang keladi kenaikan harga yang lumayan terasa dalam beberapa minggu terakhir.
“Secara umum, harga bahan pokok di Pacitan menjelang akhir tahun 2025 itu stabil kok. Memang ada sedikit penyesuaian di beberapa barang, tapi masih wajar dan terkendali,” jelas Cahyo sapaan akrabnya, Kamis (13/11/2025).
Katanya, lonjakan harga untuk tiga komoditas cabai, daging sapi, dan telur adalah penyumbang utama inflasi yang tercatat 1,07 persen di minggu kelima Oktober 2025.
Nah, untuk komoditas lain? Beras, minyak goreng, gula pasir, dan bawang putih, untungnya masih anteng di pasaran. Stoknya pun aman, baik di tingkat distributor maupun pedagang. Jadi, tidak perlu panik belanja berlebihan!
Cahyo juga membeberkan, fluktuasi harga menjelang akhir tahun itu biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai cuaca yang kurang bersahabat, kurangnya pasokan dari daerah lain, permintaan masyarakat yang mulai merangkak naik, sampai biaya kirim yang ikut naik.
Meski begitu, Disdagnaker sudah pasang mata. Mereka memprediksi potensi kenaikan harga lagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), terutama untuk barang-barang “sensitif” tadi seperti daging, telur, dan cabai.
“Kita akan terus memantau dengan ketat. Kita juga sudah koordinasi dengan Bulog dan distributor buat memastikan stok aman dan harga tetap stabil di pasaran,” tegas Cahyo.
Terakhir, ada pesan nih buat para pedagang. Cahyo mengimbau agar tidak memanfaatkan momen akhir tahun ini untuk menaikkan harga seenaknya.
“Kita minta para pedagang itu jaga kewajaran harga, jangan ada yang menimbun barang. Kami dari Dinas akan terus mengawasi di lapangan. Tujuannya cuma satu: harga tetap stabil dan masyarakat bisa belanja dengan tenang,” tutupnya. (*)













