BeritaIDN, PACITAN-Jalan-jalan di wilayah perbatasan dan akses menuju destinasi wisata Pacitan kini kian mulus.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan mengklaim, peningkatan infrastruktur tersebut mampu bersaing dengan daerah-daerah tetangga, sekaligus memudahkan mobilitas masyarakat dan wisatawan.
Kepala Dinas PUPR Pacitan, Suparlan, menyebut bahwa peningkatan kualitas jalan di perbatasan dan pariwisata telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur selama beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data PUPR, proyek pemeliharaan dan pembangunan jalan serta jembatan terus dilaksanakan setiap tahunnya.
Adapun rincian pencapaian dalam tiga tahun terakhir sebagai berikut:
- 2024: 296 titik jalan dan jembatan, total panjang 65,6 kilometer
- 2023: 251 titik jalan dan jembatan, total panjang 90,48 kilometer
- 2022: 341 titik jalan dan jembatan, total panjang 60,26 kilometer
“Totalnya mencapai 216,34 kilometer,” ungkap Suparlan dalam keterangannya pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Menurut Suparlan, puluhan titik di area strategis perbatasan Pacitan telah selesai diperbaiki. Jalan-jalan di wilayah timur, utara, dan barat kini menjadi wajah Pacitan yang lebih representatif.
“Di wilayah timur, ada Jalan Sukorejo-Klepu yang berbatasan dengan Trenggalek. Di barat, ada ruas Widoro-Cemeng, Kepanggung-Sembowo, dan Ploso-Punung yang berbatasan dengan Ponorogo. Sedangkan di utara, titik Karanggede yang berbatasan dengan Karangtengah di wilayah Wonogiri juga telah rampung,” jelas Suparlan kepada BeritaIDN.
Peningkatan infrastruktur di wilayah perbatasan, lanjut Suparlan, merupakan bagian dari arahan pemerintah kabupaten.
“Area perbatasan ini menjadi wajah daerah. Peningkatan kualitas jalan di wilayah ini juga bertujuan memudahkan mobilitas masyarakat di sekitar perbatasan,” ujarnya.
Tak hanya ruas perbatasan, sejumlah akses jalan menuju destinasi wisata juga turut menjadi perhatian. Suparlan menyebutkan, beberapa jalan menuju kawasan pantai telah berhasil direalisasikan.
“Jalan Dadapan-Watu Karung, misalnya, berdampak besar pada akses menuju Pantai Watu Karung, Kasap, Bercak, Nami, dan Mbresah. Di Pantai Buyutan, telah dilakukan tambal sulam yang akan selesai tahun depan. Akses Srau-Watu Karung pun kini tengah dalam proses pengerjaan,” jelas Suparlan lebih lanjut.
Pada tahun ini, PUPR Pacitan memprioritaskan pemerataan pembangunan jalan dengan progres mencapai 96 persen. Pihaknya juga menerapkan evaluasi dan perawatan rutin, terutama untuk ruas-ruas rawan akibat curah hujan tinggi dan beban lalu lintas berat.
“Kurang sedikit lagi, Insyaallah rampung,” tandasnya optimis.
Melalui peningkatan kualitas jalan di wilayah perbatasan dan destinasi wisata, diharapkan konektivitas semakin baik dan potensi ekonomi sektor pariwisata semakin terdorong di Pacitan.