BeritaIDN, PACITAN – Angka miras, narkoba, hingga knalpot brong di Pacitan dilaporkan menurun. Jangan salah, bukan karena mereka lari ketakutan begitu saja.
Polres Pacitan di bawah komando Kapolres AKBP Agung Nugroho telah sibuk mengasah pisau hukum yang tajam sekaligus bersih dari karat.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, angka pelanggaran ini cenderung menurun,” ujar AKBP Agung, Jumat (20/12/2024).
Ia menambahkan bahwa pihaknya kini fokus menjaga kamseltibcarlantas, siaga menghadapi cuaca ekstrem, serta berbagai ancaman lain yang, seperti biasa, suka datang tanpa permisi.
Barang bukti yang menumpuk sejak awal tahun kini sudah waktunya digilas drngan alat berat untuk dimusnahkan. Ada apa saja? Coba simak:
- Sabu-sabu
LP/A/25/IX/2024: 1,03 gram.
LP/A/26/IX/2024: 1,62 gram.
- Ganja
LP/A/27/X/2024: 7,22 gram.
- Minuman Keras (Miras)
Arak Jowo: 230 botol.
Bir Bintang: 17 botol.
Kawa-Kawa: 10 botol.
Anggur Merah: 13 botol.
Vodka: 5 botol.
Draft Beer: 5 botol.
- Knalpot Brong
Sebanyak 103 unit.
Barang-barang tersebut bukan sekadar diamankan. Sebelum diputuskan untuk dimusnahkan, semua ini melewati jalur hukum dan arahan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pendek kata, Polres Pacitan tak ingin ada yang merasa ini sekadar gertak sambal.
Operasi Lilin Semeru dan Operasi Zebra Semeru menjadi dua tombak utama yang menusuk tajam para pelanggar.
Operasi Zebra yang berlangsung akhir tahun, misalnya, sukses menjaring knalpot brong yang suaranya lebih gaduh dari orasi politik menjelang pemilu.
“Hasil ini berkat kerja keras seluruh anggota kami, dari Satresnarkoba hingga Satlantas, yang terus berjaga dan melakukan operasi cipta kondisi,” ujar Agung.
Kendati begitu, Agung tak lupa menyebut peran masyarakat yang ikut menyumbang informasi penting. “Sinergi dengan masyarakat ini sangat membantu kami menjaga keamanan bersama,” tambahnya.
Di tengah langkah tegas Polres Pacitan, suasana pergantian tahun yang aman tetap menjadi cita-cita. Agung yakin, dengan dukungan masyarakat yang solid, Pacitan tak sekadar menjadi kota kecil yang damai, tetapi juga teladan bagi wilayah lain.
Karena seperti kata pepatah, pisau tajam di tangan yang adil bukan hanya untuk mengiris pelanggaran, tapi juga untuk membelah jalan menuju keadilan sejati.
Polres Pacitan telah membuktikan, hukum itu bukan sekadar kitab tebal di rak, melainkan pedang yang mengayomi, sekaligus melindungi. (*)