BeritaIDN, PACITAN-Kepala Disparbudpora Pacitan, Turmudi mengingatkan para pelaku usaha wisata dan UMKM agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar alias Aji Mumpung selama musim liburan Tahun Baru 2025.
Istilah “aji mumpung” berarti selagi ada kesempatan, kapan lagi. Istilah ini memiliki konotasi negatif karena menjadi prinsip atau cara bagi seseorang atau kelompok untuk memanfaatkan peluang atau situasi yang ada.
“Tindakan seperti itu bisa merugikan citra pariwisata kita. Jangan sampai wisatawan menjadi korban,” katanya.
Di samping itu, Disparbudpora akan menyebarkan angket kepada wisatawan untuk mengevaluasi pengelolaan destinasi wisata.
Formulir ini rencananya akan disebar di destinasi wisata Pacitan dan daerah tetangga mulai 2025.
“Kami ingin tahu apa yang membuat wisatawan kurang berminat datang ke Pacitan. Ini penting untuk perbaikan ke depan,” jelas Turmudi.
Disparbudpora juga mengerahkan seluruh pegawai untuk membantu petugas di lokasi wisata. Langkah ini sudah diterapkan sejak libur Natal dan dilanjutkan hingga Tahun Baru.
“Semua pegawai turun langsung untuk memastikan pelayanan maksimal kepada wisatawan,” ujarnya.
Pantai Klayar, Goa Gong, Watukarung, Srau, dan Banyu Anget menjadi destinasi yang memberikan kontribusi besar terhadap PAD pariwisata Pacitan.
“Libur Natal kemarin, PAD naik sekitar Rp300 juta. Target 100 persen sulit dicapai, tapi kami optimistis minimal mencapai 80 persen,” ungkap Turmudi.
Turmudi berharap libur akhir tahun ini memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan dan mendukung pertumbuhan pariwisata Pacitan.
“Kami ingin wisatawan merasa aman dan nyaman selama libur di Pacitan,” tandasnya. (*)