BeritaIDN, PACITAN – Hujan deras memang memberikan keberkahan pada alam, tetapi bagi PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pacitan, curah hujan yang tinggi bukan sekadar berkat dari langit, melainkan sebuah ujian besar yang terus datang setiap tahun. Gangguan listrik akibat cuaca ekstrem – angin kencang, hujan lebat, bahkan tanah longsor – menjadi rutinitas yang tak terhindarkan. Bagi warga Pacitan, pemadaman listrik kini bagaikan bagian dari drama musiman yang tak bisa ditebak endingnya.
Manajer PLN ULP Pacitan, Didit Ari Tarmizi, mengungkapkan bahwa biangkerok gangguan listrik di Pacitan adalah… ya, tentu saja, kondisi geografis yang unik dan banyaknya pohon yang tumbuh dengan bebas tanpa memperhatikan kabel listrik yang melintasinya. Tapi tenang, pihak PLN sudah menyiapkan tim khusus yang siap memangkas dan merawat pohon-pohon ini, meskipun mungkin pohon-pohon itu merasa sangat berhak untuk hidup di sana.
“Tantangan terbesar kami itu ya memang alamnya. Pohon-pohon banyak, entah produktif atau tidak. Tapi kami sudah siap. Setiap hari, tim teknis kami bekerja keras untuk memastikan listrik tetap menyala,” ujar Didit, Senin (10/3/2025).
Tentu saja, menjaga aliran listrik di Pacitan bukan pekerjaan mudah. Namun, PLN Pacitan berjanji akan terus berjaga-jaga 24 jam sehari, menanggulangi gangguan secepatnya. Begitu hujan datang dan angin mengamuk, mereka langsung turun tangan. Begitulah cara PLN Pacitan beraksi, seolah-olah alam bisa diperlakukan dengan cara yang sama seperti mesin yang bisa diperbaiki dengan sedikit pelumas.
“Begitu listrik padam karena hujan atau bencana alam, tim kami langsung bergerak. Kami tidak menunggu, kami beraksi. Listrik harus kembali menyala,” tambahnya.
Namun, tentu saja, tidak cukup hanya dengan kesiapan tim teknis. PLN Pacitan terus melakukan langkah-langkah preventif, seperti pemangkasan pohon yang berisiko mengganggu kabel listrik. Semua ini demi menjaga agar gangguan tidak datang begitu saja, seperti tamu tak diundang yang merusak rencana.
Tetapi bukan hanya PLN yang harus bertanggung jawab, masyarakat juga diminta untuk ikut berperan aktif. Salah satunya dengan memberikan izin kepada petugas PLN yang datang untuk melakukan pemeliharaan jaringan listrik. Ya, ini adalah langkah kecil yang besar artinya, karena siapa sangka bahwa secuil izin bisa membuat proses pemulihan listrik menjadi jauh lebih cepat.
“Kami berharap masyarakat bisa bekerja sama, terutama dengan memberikan izin saat petugas kami melakukan pemeliharaan. Ini akan mempercepat pemulihan listrik, supaya semuanya kembali seperti sediakala,” ujar Didit.
Tidak hanya itu, PLN Pacitan juga terus berinovasi agar pelayanannya semakin mudah dijangkau. Salah satunya melalui aplikasi PLN Mobile, yang memudahkan pelanggan untuk melaporkan gangguan listrik dan menikmati berbagai layanan kelistrikan lainnya. Dengan aplikasi ini, semua bisa diakses hanya dengan sentuhan jari, meskipun tidak mengurangi kenyamanan jika listrik tiba-tiba padam.
“PLN Mobile memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melaporkan gangguan, pasang baru, tambah daya, dan menikmati promo terbaru PLN. Semua dalam genggaman tangan, meski kadang listrik bisa saja menghilang begitu saja,” tutup Didit.
Di balik segala upaya tersebut, setidaknya masih ada upaya dari PLN Pacitan untuk menjaga keandalan pasokan listrik, meski dihantui cuaca ekstrem. Sedangkan rakyat pedesaan sudah tertib membayar pasokan tiap bulan.