BeritaIDN, PACITAN – Jalan raya itu seperti urat nadi, kuncinya ada di kelancaran. Apalagi menjelang Lebaran, saat manusia-manusia perantauan bergerak pulang dengan rindu yang sudah matang. Jangan sampai perjalanan mereka tersendat hanya karena aspal berlubang atau longsoran yang malas disingkirkan. Seperti jalur mudik di Pacitan.
Untunglah, UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Pacitan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, sudah paham soal ini. Tak mau ada pemudik yang menggerutu, mereka bergerak sejak dini.
Penambalan lubang sudah dilakukan, terutama di jalur Pacitan-Ponorogo yang jadi tulang punggung arus mudik. Setelahnya, giliran jalur Arjosari-Nawangan hingga batas Purwantoro, Jawa Tengah, yang akan mendapat sentuhan.
Masalah jalan berlubang sudah diatasi, tapi pemudik bukan cuma butuh aspal mulus. Mereka juga butuh kepastian bahwa jalanan tidak mendadak hilang ditelan longsor. Untuk itu, tim UPT PJJ Pacitan tak cuma menambal, tapi juga menyibak material longsoran yang berserakan.
“Kami sudah bersihkan hampir semua jalur. Kalau pun nanti hujan turun lagi dan membawa longsoran baru, alat berat sudah siap di lokasi,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU Bina Marga wilayah Pacitan, Budi Harisantoso, Selasa (11/3/2025).
Dan memang begitu adanya. Dua unit wheel loader sudah siaga di jalur Pacitan-Ponorogo, satu unit lainnya di jalur Arjosari-Nawangan-Purwantoro.
Bukan cuma alat berat, tenaga teknis pun telah disiagakan. Pendek kata, apa pun yang menghalangi pemudik untuk bertemu keluarga di kampung halaman, akan segera disingkirkan.
Jalan sudah diperbaiki, longsoran sudah disingkirkan, tapi itu belum cukup. Sebab, jalan raya itu dinamis. Hari ini mulus, besok bisa beda cerita.
Mereka terus berkoordinasi dengan forum lalu lintas setempat. Survei pun digelar. Jalan provinsi dan nasional diperiksa satu per satu, titik-titik yang butuh perhatian dicatat dengan teliti.
“Survei ini penting supaya kita tahu kondisi terbaru. Kalau ada masalah di jalan, kita bisa segera atasi sebelum pemudik berangkat,” ujar Budi.
Pacitan dan sekitarnya tak luput dari musibah. Beberapa waktu lalu, bencana alam sempat merusak jalan di jalur Pacitan-Ponorogo dan Arjosari-Nawangan.
Tapi jangan khawatir, perbaikan sudah dalam antrean. Penyedia jasa sudah ditunjuk, dan sebentar lagi aspal akan kembali menyatu. Tak ada lubang menganga, tak ada jalan yang patah. Pemudik bisa melaju tanpa was-was.
Pada akhirnya, semua langkah ini bertujuan satu: memastikan pemudik bisa pulang dengan nyaman. Sebab, mudik bukan sekadar perjalanan. Ini soal bertemu orang tua yang semakin menua, soal melihat anak-anak kecil yang dulu ditinggal, kini sudah tumbuh besar.
Dengan jalan yang rapi dan aman, perjalanan mudik ke Pacitan bukan lagi medan tempur. Tak ada sumpah serapah di tikungan, tak ada gerutu karena roda terguncang. Yang ada hanya senyum lega, dan hati yang riang menyambut Lebaran.