BeritaIDN, PACITAN – Suasana berbeda terlihat di area Pantai Pancer Dorr Pacitan saat pembukaan acara Nandur Dulur Rampak Barong se-Kabupaten Pacitan yang digelar meriah dan dihadiri ribuan warga, Sabtu (19/7/2025).
Yang menarik perhatian, Ketua DPRD Pacitan Arif Setia Budi bersama jajaran Forkopimda kompak turut serta dalam tayuban atau tari bareng sebagai pembuka acara.
Dengan penuh semangat, Arif Setia Budi terlihat mengayunkan tangan dan langkah kaki mengikuti irama gamelan bersama Kajari Pacitan Eri Yudianto, Wakapolres Kompol Dwi Jatmiko, Sekda Heru Wiwoho serta jajaran TNI.
Kekompakan mereka disambut riuh tepuk tangan warga yang memadati area acara, menandakan keharmonisan antara pemimpin daerah dan masyarakat dalam melestarikan budaya.
Ketua Paguyupan Seni Jaranan Kabupaten Pacitan, Roni, menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh undangan dan masyarakat. “Atas nama paguyupan kami ucapkan selamat datang, dan mohon maaf jika dalam penyambutan ada kekurangan,” ujarnya.
Roni menjelaskan bahwa paguyupan jaranan yang hadir merupakan bagian dari induk organisasi kesenian jaranan di Pacitan. “Saat ini terdapat 25 paguyupan yang aktif, meskipun masih ada beberapa yang belum memiliki SKT,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan atas bantuan peralatan kesenian yang diberikan. “Kami berharap ke depan bantuan untuk kesenian, khususnya jaranan, bisa terus direalisasikan demi keberlanjutan budaya lokal,” katanya.
Secara khusus, Roni memberikan apresiasi kepada Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi, yang disebutnya telah menjadi pengayom dan membantu sekaligus penyemangat sehingga acara ini bisa terlaksana dengan lancar.
“Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT,” ucapnya penuh haru.
Sementara itu, salah satu warga yang hadir, Nouval, mengungkapkan rasa senangnya bisa menyaksikan pertunjukan budaya tersebut.
“Selain jadi hiburan, ini juga upaya luar biasa untuk terus melestarikan jaranan sebagai warisan budaya di Pacitan,” ujarnya.
Acara Rampak Barong ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah, pelaku seni, dan masyarakat dalam menjaga budaya lokal tetap hidup dan dicintai generasi muda. (*)