DPRD Pacitan Dorong Pembentukan Dinas Ekraf untuk Dongkrak Pariwisata dan UMKM

  • Bagikan
Ketua Komisi I DPRD Pacitan Rakhman Wijayanto saat diwawancarai. (Foto: Heri/BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITAN — Dorongan pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Kabupaten Pacitan semakin menguat. Ketua Komisi I DPRD Pacitan, Rakhman Wijayanto, mendukung penuh terhadap gagasan itu.

Menurutnya, kehadiran dinas khusus akan menjadi jembatan penting antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

“Kita DPRD sangat mendorong adanya dinas Ekraf ini, mengingat kita akan membuka destinasi wisata kelas dunia,” ujar Rakhman, Rabu (27/8/2025).

Ia menilai Pacitan memiliki potensi wisata yang tak kalah dengan daerah lain di Indonesia. Momentum Ekspedisi Merah Putih beberapa waktu lalu disebutnya telah membuka jalan untuk promosi besar-besaran destinasi lokal.

“Sebenarnya itu sudah pas, apalagi Pacitan banyak potensi destinasi wisata kelas dunia, apalagi setelah kegiatan ekspedisi kemarin,” katanya.

Konektivitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Menurut Rakhman, sinergi antara pariwisata dan ekonomi kreatif hanya bisa optimal jika ditopang lembaga tersendiri. Tanpa wadah yang jelas, pengembangan produk lokal dikhawatirkan tidak berjalan maksimal.

“Potensi yang ada di Kabupaten Pacitan yang punya nilai tambah bisa dikembangkan itu memang pariwisata. Nah, ini ada koneksifitas antara ekonomi kreatif dan pariwisata, jadi lebih maksimal jika ada lembaga atau badan sendiri,” jelasnya.

Pihak DPRD, lanjut dia, menilai sudah saatnya Pacitan mengambil langkah serius. Tidak cukup hanya dengan menonjolkan pantai atau gua yang sudah dikenal, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan dengan sentuhan budaya dan karya kreatif.

Baca juga :  159 Warga Terima BLT DD, Kades Kalikuning Pacitan: Manfaatkan Sesuai Kebutuhan

Pentingnya Pasar Seni

Rakhman menyoroti perlunya destinasi pendukung agar wisatawan betah tinggal lebih lama di Pacitan. Ia menyebut ide pembentukan pasar seni sebagai salah satu solusi.

“Ketika kita bicara ekonomi kreatif, kita tidak hanya sekadar hari-hari libur. Saat ini wisatawan hanya disuguhi pantai, setelah itu mereka langsung pulang. Harapan kami ada sesuatu yang menarik semacam pasar seni,” ungkapnya.

Pasar seni, menurutnya, bisa menjadi etalase budaya sekaligus ruang promosi UMKM lokal. Selain menyuguhkan pertunjukan kesenian, pasar ini bisa menampilkan produk khas Pacitan yang berpotensi besar untuk dipasarkan lebih luas.

“Artinya, di situ tidak hanya sebuah kesenian, tapi akhirnya wisatawan bisa melihat budaya Pacitan dan UMKM pun akan tumbuh,” tambahnya.

Daya Saing Produk Lokal

Lebih jauh, Rakhman optimistis pembentukan Dinas Ekraf akan memperkuat daya saing produk lokal. Dengan kelembagaan yang jelas, menurutnya, promosi dan penjualan hasil karya masyarakat bisa lebih terarah.

“Dengan adanya kelembagaan yang jelas, produk-produk lokal kita bisa terjual dengan lebih baik,” tegasnya.

Ia menilai, jika penguatan sumber daya manusia (SDM) dan penataan UMKM berjalan seiring dengan lahirnya Dinas Ekraf, maka Pacitan akan memiliki posisi yang lebih kuat di peta pariwisata nasional. Produk UMKM tidak hanya akan menjadi pelengkap, tetapi bagian integral dari pengalaman wisata.

Baca juga :  Disparbudpora Pacitan Sukses Jual 8.510 Paket Wisata di Yogyakarta

Harapan ke Depan

Dorongan DPRD Pacitan sejalan dengan tren pariwisata modern yang tidak lagi hanya menjual panorama alam, melainkan juga pengalaman menyeluruh. Rakhman percaya, kombinasi antara destinasi alam yang indah, budaya lokal, dan inovasi ekonomi kreatif akan menciptakan daya tarik berlapis bagi wisatawan.

Pacitan selama ini dikenal sebagai kota seribu gua dengan panorama pantai yang memikat. Namun, tanpa strategi pengelolaan terpadu, wisatawan cenderung hanya singgah sebentar. “Kuncinya ada pada kreativitas dan inovasi. Kalau itu didukung lembaga resmi seperti Dinas Ekraf, kita optimis wisatawan tidak sekadar datang, tapi juga belanja dan kembali lagi,” kata Rakhman.

Ke depan, DPRD Pacitan berkomitmen mengawal wacana ini agar segera terealisasi. Menurutnya, keberhasilan sektor pariwisata dan UMKM tidak hanya memberi dampak ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memperkuat identitas budaya daerah.

“Ekonomi kreatif bukan hanya bicara produk, tapi juga tentang jati diri daerah. Kalau ini kita kelola baik, maka Pacitan akan semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga dunia,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *