BeritaIDN, PACITAN – Krisis air bersih yang kerap menghantui warga Pacitan setiap musim kemarau perlahan ditangani. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan memastikan enam desa segera mendapat tambahan layanan air minum.
Melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) reguler 2025, bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) mengalokasikan sekitar Rp600 juta untuk menyelesaikan jaringan air di desa-desa yang sebelumnya belum terlayani optimal.
“Enam titik ini rata-rata lanjutan program yang kemarin terhambat anggaran. Tahun ini kita selesaikan agar warga benar-benar bisa menikmati air bersih,” ujar Kepala Bidang PLAM PUPR Pacitan, Tonny Setyo Nugroho, Kamis (11/9/2025).
Lokasi tersebut tersebar di Desa Sambong (Pacitan), Gedompol (Donorojo), Hadiluwih (Ngadirojo), Losari (Tulakan), Tulakan (Tulakan), serta Wonodadi Kulon (Ngadirojo).
Pekerjaan dimulai awal Oktober dan ditarget rampung sebelum akhir tahun. Tahapannya meliputi pemasangan pipa, penambahan pompa bila diperlukan, pembangunan toren, hingga distribusi ke rumah warga.
“Setiap titik melayani sekitar 30 sampai 50 rumah tangga. Kita memanfaatkan sumber air yang sudah ada, baik sumur bor maupun mata air,” jelas Tonny.
Selain membangun fisik, PUPR juga mengingatkan masyarakat agar ikut menjaga keberlanjutan sumber air. Tony menekankan pentingnya perilaku hemat air serta pelestarian lingkungan di sekitar mata air.
“Sekarang mungkin air melimpah, tapi harus tetap bijak dipakai. Pohon-pohon di sekitar sumber jangan ditebang agar debit air terjaga,” pesannya.
Dengan program ini, PUPR Pacitan berharap warga di enam desa tersebut tak lagi kesulitan air bersih, terutama saat kemarau panjang. (*)