BeritaIDN, PACITAN-Kabupaten Pacitan yang dikenal dengan sebutan “Kota 1001 Gua” ternyata menyimpan sejuta pesona lain di luar goa-goanya. Salah satunya adalah Telaga Sono, sebuah telaga alami yang terletak di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, sekitar 27 kilometer dari pusat kota Pacitan.
Keindahannya membuat siapa pun yang datang serasa menemukan surga tersembunyi di balik bukit-bukit hijau yang mengelilinginya.
Telaga Sono berada di kawasan yang dikelilingi tiga bukit, yang oleh masyarakat sekitar disebut “Gunung Tipis”. Nama tersebut muncul karena bentuk bukitnya berbeda dari bukit lain pada umumnya.
Jika bukit lain terlihat besar dan kokoh, Gunung Tipis justru tampak lebih ramping, sehingga menimbulkan kesan unik dan menjadi legenda tersendiri di kalangan warga. Kamis (2/10/2025)
Suasana di sekitar Telaga Sono masih sangat alami. Hamparan pepohonan rindang dan udara sejuk membuat tempat ini cocok dijadikan lokasi untuk melepas penat setelah rutinitas harian.
Tidak sedikit pengunjung yang menyebut bahwa suasana telaga ini mirip dengan Danau Telaga Dieng, hanya saja lebih kecil dan lebih alami. Selain itu, ketenangan yang disuguhkan menjadikan Telaga Sono tempat ideal untuk sekadar duduk merenung, memancing, atau mengabadikan momen spesial bersama keluarga maupun teman.
Bagi pecinta fotografi, Telaga Sono menawarkan banyak spot menarik.
Dari permukaan air telaga yang tenang, pantulan pepohonan yang hijau menciptakan pemandangan menawan. Tak jarang para pengunjung menggunakan lokasi ini sebagai latar foto prewedding atau konten media sosial.
Meski keindahannya memikat, akses menuju Telaga Sono masih tergolong menantang.
Jalan desa menuju lokasi masih berupa rabat dan jalannya naik turun. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat, kendaraan hanya bisa diparkir sekitar 300 meter dari lokasi. Sisanya, perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. Namun, begitu sampai di telaga, rasa lelah itu langsung terbayar dengan panorama yang tersaji.
Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi, menyatakan bahwa Telaga Sono memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan desa. Menurutnya, meski saat ini pengelolaan dan perawatan telaga masih terbatas, pesona yang dimiliki tidak kalah dari objek wisata alam lainnya di Pacitan maupun di luar daerah.
“Ke depan, Telaga Sono akan kita jadikan objek wisata desa. Kami melihat potensinya luar biasa, meskipun sekarang masih terkesan apa adanya. Justru dengan suasana alami itu, Telaga Sono bisa menjadi daya tarik tersendiri,” ujar Agung.
Selain panorama alam yang indah, kawasan Telaga Sono juga memiliki fasilitas unik, yakni sebuah mushala apung yang berada di atas permukaan air telaga. Mushala ini kerap menjadi tempat singgah untuk beribadah, merenung, atau sekadar menikmati ketenangan suasana. Kehadiran mushala apung menambah nilai eksotis dan religius bagi para pengunjung yang datang.
Dengan segala potensinya, Telaga Sono tidak hanya menjanjikan pengalaman wisata yang menenangkan, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi warga setempat apabila dikelola dengan baik.
Pemerintah desa bersama masyarakat Kalikuning berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam sekaligus mempersiapkan infrastruktur pendukung, agar ke depan Telaga Sono bisa lebih mudah diakses dan dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata alam Pacitan.
Bagi Anda yang merindukan suasana tenang, jauh dari keramaian kota, Telaga Sono adalah pilihan yang tepat. Alam yang masih asri, udara yang segar, dan keunikan mushala apung menjadikan telaga ini layak disebut sebagai surga tersembunyi di ujung selatan Jawa Timur.(*)