BeritaIDN, PACITAN – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pacitan menggelar Pelatihan Kader Lanjut (PKL-II) di Gedung Wisma Atlet, Minggu (5/10/2025). Kegiatan ini berlangsung sepekan, hingga 11 Oktober mendatang, mengusung tema “From PMII Grows, Contribution for Indonesia.”
Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Pacitan, Zainal Arifin, membuka kegiatan tersebut. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia kader PMII agar mampu menjawab tantangan zaman.
“Peningkatan SDM anggota itu sangat penting, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga bagi keberlangsungan organisasi. PMII Pacitan harus mampu mencetak kader yang berdaya saing dan memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat dan daerah,” ujar Zainal.
Ratusan peserta hadir dalam pembukaan, terdiri dari kader PMII, alumni, perwakilan Banom Nahdlatul Ulama, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pacitan.
Ketua PC PMII Pacitan, Al Ahmadi, mengatakan PKL-II menjadi tahap penting dalam kaderisasi. Forum ini, kata dia, bukan sekadar pelatihan, tetapi wadah pembentukan kader yang kritis dan solutif.
“Kami menghadirkan 14 narasumber, mayoritas dari luar daerah dan nasional. Harapannya, peserta bisa belajar dari pengalaman dan wawasan mereka, lalu mengimplementasikan di daerah masing-masing,” terang Al Ahmadi.
Ia menambahkan, PKL menjadi ruang penguatan nilai keislaman, keindonesiaan, dan wawasan global bagi kader.
“Kader pasca PKL diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang, baik demokrasi, sosial-politik, maupun ekonomi,” tegasnya.
Materi Padat, Narasumber Kredibel
Selama pelatihan, peserta akan menerima materi seputar kepemimpinan progresif, ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, komunikasi publik, analisis sosial-politik, hingga pengelolaan anggaran daerah.
Narasumber berasal dari kalangan akademisi, aktivis nasional, dan alumni PMII yang kini berkiprah di berbagai sektor. Kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi antar kader lintas kampus dan daerah, untuk memperkuat jaringan intelektual yang solid dan kolaboratif.
PMII Pacitan berkomitmen menjaga tradisi intelektual yang kritis dan religius. Melalui kaderisasi berjenjang seperti PKL-II, organisasi ini berupaya melahirkan generasi muda yang tidak hanya memahami nilai dasar pergerakan, tetapi juga siap menjadi motor perubahan sosial.
“Kami ingin PKL-II ini menjadi ruang kader memperdalam khazanah keilmuan dan semangat pengabdian. Dari PMII-lah tumbuh kader yang siap berkontribusi untuk Indonesia,” tutup Al Ahmadi.
PKL-II PMII Pacitan menjadi momentum penting bagi lahirnya kader tangguh dan berdaya saing tinggi. Mereka diharapkan mampu membawa semangat perubahan, sekaligus memberi warna baru bagi pembangunan daerah. (*)