250 Smart TV Perkuat Pembelajaran Digital di Sekolah Pacitan

  • Bagikan
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Ririh Enggar Murwati. (Foto: Heri/BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITAN–Sebanyak 250 satuan pendidikan di Kabupaten Pacitan menerima bantuan Smart TV atau Interactive Flat Panel (IFP) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Ririh Enggar Murwati, mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil. “Program ini untuk mengatasi ketertinggalan dan memperluas akses pembelajaran digital. Sekolah negeri maupun swasta bisa menerima bantuan ini asalkan memenuhi kriteria dan menyatakan kesediaan melalui aplikasi Dapodik,” jelasnya, Senin (20/10/2025).

Dinas Pendidikan mencatat penerima bantuan terdiri atas 93 PAUD, 5 satuan pendidikan nonformal, 105 SD, dan 47 SMP. Seluruh lembaga tersebut sudah memenuhi syarat ketersediaan listrik dan jaringan internet. “Semua sekolah di Pacitan saat ini siap mendukung pembelajaran digital,” imbuhnya.

Baca juga :  Kesejahteraan Guru Honorer di Pacitan Masih Memprihatinkan, DPRD Sebut APBD Belum Mencukupi

Perangkat IFP ini dapat terhubung dengan berbagai platform belajar, seperti Rumah Belajar dan Google Workspace for Education. Teknologi ini memungkinkan proses belajar mengajar lebih interaktif dan efisien.

Ririh berharap bantuan Smart TV bisa menjadi pemicu transformasi pendidikan di Pacitan. Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan pemerataan mutu pendidikan, tetapi juga mendorong peningkatan kompetensi guru dan siswa.

Ia juga menitip pesan kepada para guru agar tidak hanya fokus pada teknologi, tapi tetap mengutamakan pedagogik. “Guru harus menjadi fasilitator yang kolaboratif dengan siswa,” katanya.

Kepada para kepala sekolah, Ririh meminta agar membangun budaya inovasi dan kolaborasi di lingkungan sekolah. Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap inisiatif guru dan siswa serta pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi.

Baca juga :  Bertemu Siswa SMK Diponegoro Tulakan, Bripka Latip Terangkan Dampak Tindak Asusila

“Dengan semangat kolaboratif, kami berharap pendidikan di Pacitan makin maju dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *