Molamil Papa Jadi Andalan, Dinkes Pacitan Masuk 5 Besar Penghargaan Dinkes Jatim

  • Bagikan
Kadinkes Pacitan dr. Daru Mustikoaji saat menunjukkan penghargaan dari Dinkes Jatim atas inovasi Molamil Papa yang mengantar Pacitan masuk lima besar, Jumat (6/12/2025). (Foto: Heri/BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITAN–Upaya Pacitan dalam meningkatkan layanan untuk ibu hamil kembali mendapat sorotan positif di tingkat provinsi. Program Molamil Papa, inovasi layanan yang dijalankan Puskesmas di bawah koordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, berhasil membawa kabupaten ini masuk lima besar dalam lomba Kelas Ibu Hamil yang digelar Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Daru Mustikoaji, mengatakan bahwa penghargaan ini menjadi bukti bahwa kreativitas pelayanan kesehatan di desa-desa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Tahun ini kami mengirimkan perwakilan dari Puskesmas Desa Padi, wilayah kerja Puskesmas Tulakan. Mereka memang sudah lama punya inovasi, Molamil Dedi, yang kemudian berkembang menjadi Molamil Papa,” ujar dr. Daru, Jumat (5/12/2025).

Berawal dari Kebutuhan Masyarakat, Kini Diangkat Jadi Program Kabupaten

Baca juga :  Pak Bhabin Latip Rutin Sosialisasi dan Vaksinasi Door To Door, Ini Alasanya?

Molamil Papa sendiri merupakan pengembangan dari Molamil Dedi (Motor Layanan Ibu Hamil Desa Padi). Ide ini muncul dari kondisi geografis Desa Padi yang jauh dari pusat layanan kesehatan, sementara banyak para suami merantau. Akibatnya, ibu hamil kerap kesulitan datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Melihat kondisi tersebut, bidan desa bersama para kader berinisiatif memakai motor pribadi untuk mengantar ibu hamil ke puskesmas. Cara sederhana ini memastikan para ibu tetap bisa menjalani pemeriksaan minimal enam kali selama masa kehamilan.

Inovasi itu tak hanya efektif, tetapi juga mendapat perhatian Ibu Bupati Pacitan, hingga akhirnya diadopsi secara resmi sebagai Molamil Papa dan dikembangkan lebih luas.

“Inovasi ini lahir dari kebutuhan nyata. Kader dan bidan bergerak karena mereka tahu ibu hamil perlu dukungan ekstra. Dan ternyata benar-benar berdampak,” kata dr. Daru.

Baca juga :  Dampingi Nakes Cek Posyandu, Bripka Latip: Tubuh Anak Sehat Masa Depan Cerah

Dorong Puskesmas Tetap Kreatif

Penghargaan dari Dinas Kesehatan Jatim ini juga menjadi pemantik semangat untuk puskesmas lain. Menurut dr. Daru, inovasi tak boleh berhenti di satu titik saja.

“Layanan ibu hamil penting, tetapi sekarang posyandu sudah mengusung konsep Posyandu Siklus Hidup, jadi semua usia harus terlayani. Kalau masih ada warga yang belum mau datang, puskesmas wajib memikirkan cara agar mereka tertarik,” tegasnya.

Dinkes Pacitan saat ini meraih posisi juara harapan 2, atau peringkat kelima. Meski demikian, Dinas Kesehatan Pacitan tidak ingin berpuas diri.

“Sekarang kita harapan 2. Tahun depan kami optimis bisa lebih baik,” pungkas dr. Daru. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *