BeritaIDN, PACITAN-Maraknya tawuran antar warga saat kegiatan rontek, Polres Pacitan, Jawa Timur melalui Polsek Pacitan Kota memanggil sejumlah kades untuk melakukan koordinasi.
Terkait hal itu, Kapolsek Kota, AKP Sugeng Rusly Muslan menjelaskan bahwa para Kades sengaja dikumpulkan untuk mengkondisikan warga agar tidak melakukan tindakan pemicu gangguan Kambtibmas.
“Dengan adanya kegiatan rontek yang menimbulkan gangguan Kamtibmas, kami bersama Danramil dan Intel Kodim 0801/Pacitan darurat mengumpulkan Kades yang disinyalir warganya melakukan tindakan tersebut. Dan alhamdulillah hasil pertemuan malam ini, mereka sepakat menyatakan rontek ditiadakan,” katanya, Sabtu (30/4/2022) malam.
Sugeng juga meminta kepada para Kades untuk segera menginformasikan sesegera mungkin segala pergerakan warga yang mengarah pada tindakan gangguan Kamtibmas.
“Kami minta para Kades sesegera mungkin menginformasikan sebelum kejadian di setiap titik kumpul agar kami bisa langsung mendatangi, karena menghalau warga yang terlanjur melakukan kegiatan tersebut akan lebih sulit. Harapannya, semua pihak saling memahami demi terwujudnya Kamtibmas di malam-malam terakhir bulan suci Ramadan ini,” jelasnya.
Terkait motif, dirinya menilai jika pemicu tawuran bermula dari Media Sosial (medsos) sehingga banyak warga tersulut provokasi oknum untuk menumpangi rontek dengan tindakan anarkis.
“Kalau motif masih sama, kami lihat pemicunya bersumber dari Medsos. Karena penyebarannya luar biasa sehingga warga lain ikut terpancing. Tadi juga ada informasi meskipun alat rontek sudah diamankan di Polres, masih ada warga yang membuat lagi. Untuk itu sekali lagi kami menekankan kepada Kades untuk mengimbau warganya sampai tingkatan RT agar tidak mengulangi tindakan pemicu kericuhan,” ungkap Kapolsek Pacitan Kota, AKP Sugeng Rusli Muslan.
Sementara itu, Kades Sirnoboyo, Eko Hariyono mengaku kejadian gangguan Kamtibmas tersebut diluar dugaan dan ada indikasi pihak yang melakukan provokasi dari luar.
“Dengan kejadian bentrok yang melibatkan warga Sirnoboyo dan Arjowinangun memang ini di luar dugaan. Di awal Ramadan, tepatnya hari ke-4 sudah terjadi bentrok dan itupun kami sudah mengantisipasi, namun berjalannya waktu terdapat beberapa oknum yang bukan warga setempat juga ikut memprovokasi saling lempar alat rontek,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya sepakat sepakat meniadakan rontek dan merapatkan barisan mulai unsur pemuda karang taruna, perangkat desa dan Linmas untuk melakukan penjagaan di 3 titik, yakni di Dusun Mendole, Suruhan dan Ngemplak yang merupakan batas Desa Sirnoboyo dengan Arjowinangun.
“Ya, memang kemarin ada warga luar Sirnoboyo bergabung ke kegiatan rontek yang diduga memicu tawuran. Semoga mulai nanti malam lebih kondusif tidak ada lagi tawuran seperti yang sudah-sudah,” kata Kades Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, Eko Hariyono.