Pak Bhabin Latip Bersama Kades Gasang Kompak Sulap Kotoran Ayam Jadi Pupuk Organik Berkualitas Super

  • Bagikan

BeritaIDN, PACITAN-Berawal dari keterpurukan Kelangkaan Pupuk Subsidi yang hingga kini tak kunjung usai dirasakan petani, sekaligus menjaga kesuburan tanah, Kepala Desa Gasang Setiadji dan Bhabinkamtibmas Polsek Tulakan Polres Pacitan Bripka Latip Utomo kompak menyulap kotoran ayam menjadi pupuk organik berkualitas melalui fermentasi.

“Saya terus mendorong agar melakukan inovasi memanfaatkan bahan alami untuk solusi masyarakat atau petani dan mengapresiasi atas upaya Kepala Desa Gasang sejak 2022 lalu telah membuat pupuk organik dari kotoran ayam yang sudah di fermentasi,”kata, Bripka Latip Utomo, Rabu (15/3/2023).

Cara pembuatannnya pun mudah dan praktis bisa dilakukan semua masyarakat, satu sak kotoran ayam dicampur dengan Em4 dua tutup botol yang sudah dilarutkan dengan air satu ember, lalu diberikan kapur gamping berat 1,5 kilo dan diaduk hingga campur. Setelah itu dimasukkan kembali dalam sak dengan jangka waktu minimal satu minggu baru bisa digunakan.

Baca juga :  Pantau Penyaluran BLT BBM Bripka Latip Utomo Minta Agar Uangnya Untuk Kebutuhan Pangan


Bahkan, setelah difermentasi bau kotoran ayam yang menyengat pun hilang dan kelebihannya kesuburan tanah atau sawah hingga dua kali musim taman, seperti yang sudah dilakukan Kepala Desa Gasang Setiadji dan beberapa masyarakat yang sudah mencoba mengunakan pupuk organik ini.

“Manfaatnya dua kali lipat dari pupuk non organik, segi kesuburannya pun bisa dua musim, begitu juga hasil panen padi yang saya alami lebih berisi.

Terlebih serangan hama wereng atau penyakit padi lebih minim, sebab pupuk yang saya gunakan saat fermentasi saya campur dengan kapur gamping yang dapat mematikan bakteri atau penyakit,” terang, Kepala Desa Gasang Setiadji.

Setiadji mengaku, kotoran ayam dia dapat membeli dari warganya yang memiliki usaha ternak ayam, dengan harapan selain harganya pun terjangkau satu saknya Rp6 ribu pun memberikan pemasukan tambahan kepada warganya.

Baca juga :  Trenyuh, Pak Bhabin Latip Berikan Baju Baru Mbah Tomblok Penyandang Disabilitas

“Untuk kotoran ayam saya membeli dari warga saya yang memiliki ternak ayam potong, dengan harga Rp6 ribu satu saknya, selain terjangkau ekonomi masyarakat pun bertambah,”terangnya.

Dia pun berharap jangka panjang masyarakat tidak ketergantungan dengan pupuk non organik, dengan memanfaatkan limbah kotoran ayam yang rata-rata dimiliki setiap rumah warga. Sebab telah terbukti kesuburannya di semua tanaman.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *