BeritaIDN, PACITAN-Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas PMD terus mendorong penguatan kewirausahaan melalui Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) sebagai upaya memajukan perekonomian desa.
Salah satu kegiatan penting yang diselenggarakan untuk mendukung program ini adalah Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Pantai Pidakan, dengan tema pengembangan dan pengelolaan BUMDesma agar mampu menjadi pilar ekonomi di Kabupaten Pacitan.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Pedesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Pacitan, Novia Wardhani, menyampaikan bahwa kegiatan ini didasarkan pada beberapa regulasi yang menjadi acuan pelaksanaan BUMDesma.
Di antaranya adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa, serta berbagai peraturan lainnya, termasuk Peraturan Bupati Pacitan Nomor 178 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa dan Nomor 106 Tahun 2022 tentang Pedoman Kerjasama Desa.
Menurut Novia, FGD ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman peserta tentang aspek yuridis terkait kelembagaan BUMDesma.
“Kami ingin memberikan pemahaman kepada para pengelola BUMDesma bahwa mereka adalah entitas pelaku usaha yang dimiliki antar desa, sehingga mereka harus mampu bertransformasi dengan maksimal dan menggali potensi ekonomi yang ada di wilayah mereka,” ujar Novia.
Selain itu, FGD juga diharapkan dapat mendorong BUMDesma untuk membangun jejaring usaha yang lebih luas serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memaksimalkan potensi yang ada di desa. Dengan semangat pemberdayaan, BUMDesma diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan pendapatan asli desa.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai unsur, antara lain Kejaksaan Negeri Pacitan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bagian Hukum Setda Kabupaten Pacitan, serta notaris dan tenaga ahli pemberdayaan masyarakat. Narasumber-narasumber ini memberikan materi dan panduan tentang pengelolaan BUMDesma yang sesuai dengan aturan hukum serta potensi pengembangan bisnis di desa.
Sementara itu, Pj Bupati Pacitan, Adhy Karyono, dalam sambutannya menekankan pentingnya mewujudkan kemandirian desa, baik dari segi kelembagaan pemerintahan desa maupun kemandirian fiskal.
“Kemandirian desa dapat terwujud jika sistem kelembagaan pemerintahan desa berjalan baik, serta desa mampu mengelola keuangan secara mandiri. Kedua aspek ini harus sejalan dengan pembentukan BUMDesma yang berperan sebagai pilar pendongkrak ekonomi desa,” kata Adhy. Senin (21/10/2024).
Bupati juga mengapresiasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang telah menyelenggarakan FGD ini. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi pengelola BUMDesma untuk berdiskusi dan berkolaborasi, sehingga BUMDesma dapat dikelola secara profesional, kreatif, dan mampu menghadirkan usaha yang variatif.
“Saya berharap BUMDesma dapat menjadi lembaga yang kuat dan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa,” tambahnya.
Selain itu, Adhy berpesan agar BUMDesma benar-benar bertransformasi menjadi badan usaha yang mengedepankan semangat kebersamaan dan pemberdayaan. BUMDesma, yang merupakan badan usaha antar desa, diharapkan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat desa dan menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan.
“Semangat pemberdayaan harus menjadi dasar dalam pengelolaannya, bukan hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga mempromosikan potensi ekonomi yang ada di desa,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Adhy mengajak semua pihak untuk serius dalam mengelola potensi desa, seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata.
“Dengan semangat pemberdayaan, potensi-potensi ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Pacitan. Kesejahteraan masyarakat akan terwujud apabila kita semua bersinergi dan bekerja lebih baik lagi,” pungkasnya.
Kegiatan FGD ini diikuti oleh 38 peserta yang terdiri dari direktur dan pengurus BUMDesma se-Kabupaten Pacitan, dengan harapan mereka mampu membawa perubahan positif di desa-desa tempat mereka beroperasi.