BeritaIDN, PACITAN – Fenomena kos bebas di Pacitan kian marak beberapa pekan terakhir, petugas Satpol PP berhasil mengamankan tujuh pasangan yang bukan suami istri saat diduga ngamar dan indehoy.
Mayoritas dari pasangan yang terjaring bukan berasal dari kalangan pelajar, melainkan masyarakat umum yang bekerja di Pacitan. Menariknya, sebagian besar di antara mereka diketahui berasal dari luar daerah.
Kepala Satpol PP Pacitan, Ardyan Wahyudi, menegaskan pihaknya akan tetap konsisten melakukan pengawasan secara berkelanjutan. Menurutnya, upaya ini tidak hanya sebatas razia, tetapi juga tindak lanjut berupa pembinaan dan sanksi sosial.
“Perkembangan temuan di kos bebas pada prinsipnya tetap berproses dan berprogres. Itu menjadi pantauan, dan meskipun eksekusi di lapangan menyesuaikan kondisi yang ada, tetap menjadi tugas pokok Satpol PP,” ujar Ardyan, Senin (1/9/2025).
Ada Pelajar Ikut Terjaring Razia
Meski sebagian besar dari mereka adalah pekerja, Ardyan mengakui ada pula pelajar yang ikut terjaring. Namun, statusnya sudah hampir lulus sekolah. Satpol PP pun mengambil langkah persuasif dengan melibatkan pihak keluarga, sekolah, hingga pemerintah desa.
“Untuk penanganan, kami memanggil beberapa pihak, baik keluarga, kepala sekolah, hingga kepala desa. Kami berikan pembinaan, sanksi sosial, dan kemudian kami kembalikan ke keluarga masing-masing,” jelasnya.
Selain agar ada efek jera, razia ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada anak-anak muda tentang pentingnya menjaga pergaulan.
Satpol PP Pacitan tidak ingin berhenti hanya pada razia insidental. Ke depan, pengawasan bakal diperluas dengan mengaktifkan patroli hingga ke pos kamling di tingkat masyarakat.
Menurut Ardyan, keterlibatan masyarakat adalah faktor penting dalam menjaga ketertiban umum.
“Peran serta masyarakat dalam mengontrol itu sangat efektif dan sangat membantu,” tegasnya.
Ardyan menambahkan, keberadaan pos kamling bisa menjadi mata dan telinga Satpol PP di lapangan. Dengan begitu, informasi mengenai aktivitas mencurigakan di lingkungan kos-kosan bisa lebih cepat ditindaklanjuti.
Dalam kesempatan itu, Ardyan juga menyampaikan pesan khusus kepada para orang tua agar lebih memperhatikan lingkungan pergaulan anak-anak mereka.
“Pesan kami kepada seluruh orang tua, tolong tetap menjaga pergaulan anak-anaknya, memantau, dan mengontrol aktivitas mereka,” pungkasnya.
Fenomena kos bebas di Pacitan memang sudah lama bikin gelisah. Tidak sedikit warga yang mengeluhkan keberadaan kos-kosan yang disalahgunakan menjadi tempat tinggal pasangan tanpa ikatan resmi. Hal ini dianggap dapat merusak norma sosial dan ketertiban masyarakat. (*)