Tak Ingin Siswa Lalai, Dindik Pacitan Optimalkan Pembelajaran Selama Ramadan

  • Bagikan
Kabid SMP Dindik Pacitan, Fandi Normansyah berbicara soal strategi pembelajaran selama Ramadan. (Foto: Heri/BeritaIDN)

BeritaIDN, PACITAN – Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan berupaya memastikan proses belajar mengajar tetap efektif selama bulan Ramadan dengan menerapkan berbagai strategi adaptif.

Langkah ini diambil agar siswa tetap mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa mengabaikan ibadah puasa yang mereka jalankan.

Plt. Kepala Bidang SMP Dindik Pacitan, Fandi Normansyah, menjelaskan bahwa kebijakan pembelajaran selama Ramadan mengacu pada Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Menteri Agama. Fokus utama adalah penguatan ibadah, peningkatan keimanan, serta pembentukan karakter siswa.

“Selama bulan puasa, efektivitas proses pembelajaran disesuaikan dengan surat edaran bersama antara Menteri Pendidikan dan Menteri Agama. Kami telah menghimbau ke sekolah melalui edaran tentang pembelajaran Ramadan, yang menekankan peningkatan ibadah, keimanan, dan pembentukan karakter,” ujar Fandi, Selasa (4/3/2025).

Demi menyesuaikan kondisi fisik siswa yang tengah berpuasa, Dindik Pacitan menerapkan penyesuaian durasi pembelajaran. Setiap jam pelajaran dipersingkat menjadi 30 menit, dengan waktu istirahat selama 15 menit.

Selain itu, sebelum pelajaran dimulai, siswa dihimbau untuk melakukan tadarus Alquran, salat duha berjamaah, serta salat dzuhur bersama di sekolah.

Baca juga :  Tak Segan Ingatkan Masyarakat Jaga Kebersihan, Bripka Latip Utomo Cek Tiap Sudut Rumah Warga di Pacitan

Fandi menegaskan bahwa kualitas pembelajaran selama Ramadan sangat bergantung pada strategi guru dalam menyampaikan materi secara efektif.

“Guru harus mampu menyesuaikan penyampaian materi agar substansinya tetap tersampaikan tanpa memberatkan siswa,” katanya.

Selain itu, untuk mengurangi aktivitas fisik yang bisa menguras energi siswa, kegiatan olahraga dan upacara ditiadakan sementara waktu.

Sebagai gantinya, sekolah dihimbau untuk mengadakan program Pondok Ramadan, yang disesuaikan dengan kapasitas dan potensi masing-masing sekolah.

“Kegiatan fisik seperti olahraga dan upacara kami himbau untuk ditiadakan sementara. Sebagai gantinya, sekolah dapat mengadakan Pondok Ramadan sesuai dengan kemampuan masing-masing lembaga,” jelas Fandi.

Fasilitasi untuk Siswa Non-Muslim

Dindik Pacitan juga menekankan pentingnya inklusivitas dalam kebijakan pendidikan selama Ramadan. Sekolah diimbau untuk tetap memfasilitasi siswa non-Muslim agar mereka mendapatkan pembinaan keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

“Terkait siswa non-Muslim, kami menghimbau agar sekolah tetap memfasilitasi mereka sesuai dengan kegiatan keagamaan berdasarkan kepercayaan masing-masing,” ungkap Fandi.

Baca juga :  Pak Bhabin Latip Ajak Siswa SDN 5 Kalikuning Jauhi Main Game

Jadwal Pembelajaran Selama Ramadan

Sebagai pedoman, Dindik Pacitan telah menetapkan jadwal pembelajaran Ramadan sebagai berikut:

✅ 27-28 Februari & 1-5 Maret 2025 → Pembelajaran mandiri di rumah
✅ 6-25 Maret 2025 → Hari efektif pembelajaran di sekolah
✅ 26-28 Maret & 2-8 April 2025 → Libur bersama Idul Fitri
✅ 9 April 2025 → Pembelajaran kembali normal di sekolah

Namun, Fandi mengungkapkan bahwa kebijakan ini masih bisa mengalami perubahan tergantung situasi dan perkembangan yang terjadi di lapangan.

“Kami terus mengevaluasi kebijakan ini dan tidak menutup kemungkinan adanya penyesuaian lebih lanjut sesuai kebutuhan,” tambahnya.

Dengan strategi yang telah diterapkan, Dinas Pendidikan Pacitan optimistis bahwa pembelajaran selama Ramadan tetap berjalan optimal dan bermanfaat bagi para siswa. Semangat belajar tetap dijaga, sementara nilai-nilai keagamaan juga semakin diperkuat.

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *