BeritaIDN, NGAWI-Suasana hangat dan penuh kekeluargaan mewarnai acara Halal Bihalal Koperasi Masyarakat Desa Hutan (MDH), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan Kelompok Perempuan Desa Hutan (KPDH) yang digelar di Pendopo Wedya Graha.
Turut dihadiri oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, yang hadir memberikan semangat gotong royong kepada seluruh elemen masyarakat desa hutan.
Halal bi halal kali ini bukan sekadar ajang silaturahmi usai Idulfitri, tetapi juga dimanfaatkan sebagai wadah konsolidasi untuk memperkuat peran lembaga masyarakat desa hutan dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu momentum halal bi halal koperasi dan LMDH menjadi penting untuk menyatukan langkah antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku ekonomi desa dalam mewujudkan kedaulatan ekonomi berbasis kerakyatan.
Bupati Ony Anwar menegaskan peran strategis koperasi sebagai sokoguru ekonomi rakyat. Ia menekankan bahwa koperasi harus menjadi kekuatan utama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terlebih dengan adanya program nasional Koperasi Desa Merah Putih yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
“Mari kita semuanya bergandengan tangan, gotong royong memastikan kegiatan ekonomi kerakyatan, sokoguru koperasi ini kita kembangkan, yang kemudian kita punya kedaulatan secara ekonomi,” tegasnya.
Selain memberikan arahan dan motivasi, Bupati Ngawi juga secara simbolis menyerahkan santunan Jaminan Kematian dan sertifikat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan masyarakat desa hutan.
Ini menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap perlindungan sosial bagi warga desa, khususnya mereka yang tergabung dalam lembaga masyarakat desa hutan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Administratur Perhutani KPH Ngawi, Andi Adrian Hidaya, Direktur Palapa Ngawi, Heri Sujianto, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para pejabat pemerintah kabupaten, serta tamu undangan lainnya. Kamis (24/04/2025).
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan antarlembaga desa hutan dan pemerintah daerah serta mendorong kolaborasi yang lebih erat dalam pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan kemandirian, masyarakat desa hutan diyakini mampu menjadi kekuatan penting dalam pembangunan daerah.(*)
